Dituding hancurkan UMKM Indonesia, Shopee gandeng Sekolah Ekspor

Oleh: Zhafira Chlistina - Jumat, 05 Mar 2021 13:14 WIB

Shopee Indonesia berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor, dukung program 500.000 Eksportir Baru di tahun 2030.

Beberapa waktu lalu nama Shopee Indonesia menjadi perbincangan warganet karena diduga mempermudah akses masuk produk asing. Hal ini disinyalir dapat menghancurkan eksistensi UMKM di Indonesia. Peristiwa ini juga menuai reaksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga ia menyerukan "benci produk asing".  

Terlepas dari peristiwa tersebut, Shopee sendiri tampak memperbaiki citranya dengan tetap melanjutkan program ekspor. Kini, Shopee berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor dalam mewujudkan program 500.000 Eksportir Baru. Program ini diadakan untuk membantu para pelaku UMKM mendorong bisnisnya melakukan ekspor. Adapun, Sekolah Ekspor merupakan inisiasi dari Asosiasi pemerintahan gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dengan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (SMESCO).

Program 500.000 Eksportir Baru diharapkan dapat terwujud hingga tahun 2030. Program ini dimulai pada awal Maret 2021 yang juga didukung oleh Kemenkop UKM dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 

“Kami memiliki peran dan fungsi konkret untuk turut ikut serta dalam merealisasikan komitmen pemerintah dalam mendorong dan mendukung keberlangsungan UMKM di Indonesia, yang tidak hanya untuk eksistensi dari karya lokal tanah air, tetapi juga secara tidak langsung mendorong perputaran roda ekonomi Indonesia,” kata Radityo Triatmojo, Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia. 

“Melalui program “500.000 Eksportir Baru” dari Sekolah Ekspor ini, kami berupaya untuk dapat andil mengimplementasikan program lanjutan guna menciptakan cakupan dan jangkauan program ekspor yang lebih luas lagi melalui penerapan ekspor di literasi digital.”