Startup pertanian di Indonesia, kecil tapi layak didukung

Oleh: Insaf Albert Tarigan Lely Maulida - Minggu, 15 Sep 2019 10:57 WIB

Bagaimana perusahaan rintisan digital (startup) bisa mendorong kemajuan sektor pertanian di Indonesia?

Startup pertanian belum banyak di Indonesia. (Ilustrasi: Taufik Fadillah/Tek.id)

Dari dua ribu lebih startup di Indonesia pada tahun 2019, sektor usaha tertinggi adalah on-demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce. Walau jumlahnya meningkat dua kali lipat dibanding 2018, bidang usaha yang digeluti startup di Indonesia ternyata belum banyak berubah.

 

Ketertarikan startup terhadap ketiga bidang tersebut bukan tanpa alasan. Pertama, sudah ada startup yang sukses dan bisa menjadi role model. Sebut saja 4 perusahaan dengan valuasi di atas USD1 miliar (unicorn) di Indonesia: Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

 

Kedua, merujuk pada penelitian Google-Temasek tahun 2018, potensi ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2025 mencapai USD100 miliar. Empat bidang usaha tertinggi adalah e-commerce, ride hailing, online media, dan online travel. Pertumbuhan dan potensi ekonomi digital Indonesia termasuk yang terbesar di kawasan ASEAN.

Tag