Selain nuklir, Korea Utara punya senjata siber yang kuat

Oleh: Lalu Ahmad Hamdani - Senin, 16 Okt 2017 16:44 WIB

Tidak cuma punya nuklir antar-benua, Korea Utara juga punya kekuatan siber yang mengerikan.

Mei 2017, dunia dikejutkan serangan ransomeware bernama WannaCry. Presiden Microsoft, Brad Smith, menuding Pemerintah Korea Utara menjadi dalangnya.

Mengutip dari laporan The Telegraph, Brad Smith dengan percaya diri menyebut Pyongyang ada di balik ransomware yang menginfeksi data 200 ribu komputer di 150 negara seluruh dunia itu. "Saya pikir semua peniliti sudah tahu dan menyimpulkan bahwa WannaCry berasal dari alat ataupun senjata siber Korea Utara yang mereka curi dari National Security Agency (NSA) Amerika," katanya.

Mantan Deputi Direktur NSA, Chris Inglis, turut angkat bicara soal ini. Saat berbicara di hadapan akademisi dan praktisi keamanan siber di Cambridge Cyber Summit, Oktober ini, Chris mengatakan bahwa apa yang dilakukan Korea Utara dengan peretasannya adalah program siber yang paling sukses di planet ini.

"Bukan karena hal ini secara teknis sangat canggih, tapi karena program ini mampu memperoleh apa yang mereka inginkan lewat anggaran terbatas," ujar Charis.