5G di Indonesia, operator gamang soal model bisnis

Oleh: Erlanmart Lely Maulida Hieronimus Patardo - Rabu, 18 Des 2019 20:29 WIB

Operator seluler menunjukkan optimisme mereka dalam implementasi 5G di Indonesia. Hanya saja, banyak pihak yang mengatakan, kita akan siap 5G pada 2025.

Ini adalah bagian ketiga dari laporan akhir tahun tek.id mengenai 5G di Indonesia. Anda bisa membaca bagian perdana di sini dan bagian kedua di sini.

Kemampuan 5G sebagai enabler industri 4.0, berkat kemampuannya menciptakan ekosistem Internet of Things (IoT) yang lebih masif, jadi daya tarik tersendiri. Sudah banyak analisis mengenai potensi ekonomi yang bisa diperoleh saat 5G digelar di seluruh dunia. Dari kacamata operator seluler Indonesia, mereka tinggal menunggu regulator “ketuk palu” menggelar jaringan ini. Setelah itu, beberapa operator akan siap untuk melakukan komersialisasi.

Pada tahap awal, menurut Ririek Ardiansyah, Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), jaringan 5G yang sudah tersedia akan dimanfaatkan untuk fokus pada layanan mobile broadband, fixed wireless access serta IoT. Penerapan lainnya, yaitu pada implementasi konsep Non Stand Alone (NSA) guna optimalisasi jaringan 4G untuk 5G. Namun tentu saja, timeline ini akan terwujud saat semua stakeholder, termasuk regulator, pelaku usaha, dan operator mampu menjalankan rencana dan mengatasi hambatan dengan baik.

Menurut McKinsey, kehadiran 5G akan membuka potensi IoT dengan mengaktifkan lebih banyak koneksi sekaligus (hingga satu juta per kilometer persegi) dengan kebutuhan daya sangat rendah. Potensi ini dapat menjadi pendapatan baru bagi operator seluler. Akan tetapi, sektor IoT rata-rata hanya akan menjadi pemasukan kecil karena penggunaannya yang rendah. Selain itu, 5G harus bersaing dengan teknologi lain, seperti Wi-Fi dan Zigbee untuk mengakomodir kebutuhan IoT.

5G diprediksi juga akan sangat berguna untuk perangkat medis dan sistem keselamatan kendaraan otonom. Latensi yang sangat minim akan membantu respons secepat mungkin di kondisi-kondisi kritis.