Ketika kita dicekoki terus-menerus oleh Instagram Story
Awalnya membuat pengguna senang, kemudian muncul peluang bisnis.
Di kalangan pegiat dan jurnalis teknologi, Augmented Reality bukan kata yang asing lagi. Namun, tentu teknologi ini masih asing di telinga orang kebanyakan. Syukurnya, pengguna teknologi zaman sekarang tidak perlu tahu nama teknologi yang susah-susah. Contoh paling tepat untuk menggambarkan Augmented Reality dalam kehidupan sehari-hari adalah fitur Instagram Story.
Bisa jadi, kalau kita bicara Augmented Reality, orang masih bingung. Tapi, kalau kita bertanya, apa mereka suka main Instagram Story, mereka akan menjawab suka atau minimal tahu fitur yang booming belakangan itu.
Sejujurnya, ketika kita memasang hidung dan telinga kelinci di wajah kita dalam story di Instagram, rasanya menyenangkan. Saya pernah melakukannya. Ada rasa geli yang menggelitik ketika memasang mahkota virtual di atas kepala.
Saya tidak tahu bagaimana perasaan Anda ketika pertama kali mencobanya. Hanya saja, setelah sekian lama memerhatikan orang-orang memasang telinga dan hidung kelinci mereka di Instagram Story, tampaknya mereka suka-suka saja. Bahkan, kita tidak sedikit pun tersinggung kepada Instagram karena telah mengubah wajah kita menjadi hewan. Justru, tanpa sadar, kita bangga memamerkannya kepada pengikut kita di Instagram yang jumlahnya pasti tidak sedikit.
Instagram Story, mengubah masa depan