TikTok tambahkan fitur baru untuk tingkatkan kontrol orangtua

Aplikasi video pendek TikTok memang digandrungi oleh berbagai macam rentang usia, termasuk anak-anak di bawah umur 13 tahun. Demi menjaga anak dari konten yang tidak sesuai, Tiktok memberikan fitur baru untuk orangtua yang bernama Family Pairing. Fitur ini memungkinkan orangtua untuk mengaitkan akun anak ke akun mereka sendiri.

Dengan dua akun yang dikaitkan, orangtua dapat mengontrol akun anak melalui akunnya sendiri dengan mudah. Pengaturan yang dapat dikontrol orangtua antara lain menonaktifkan Direct Message (DM), mengaktifkan mode konten terbatas dan menetapkan batasan waktu untuk akun anak lewat akunnya.

Namun, sebelum melakukan pengaturan, akun orangtua harus memindai kode QR yang ada di akun anak terlebih dahulu. Ini untuk memberi persetujuan pengaturan dari akun orangtua. Di samping itu, anak memerlukan persetujuan yang dikirimkan ke akun orangtua apabila ingin menonaktifkan pengaturan.

Sejak dirilis, TikTok memang didominasi oleh pengguna remaja dan anak di bawah umur. Tiktok bahkan harus membayar denda USD5,7 juta kepada Komisi Perdagangan Federal atas dugaan pelanggaran undang-undang privasi anak-anak. Saat itu, belum ada kebijakan pembatasan umur pada aplikasi besutan Bytedance tersebut. Pengguna di bawah 13 tahun dapat mendaftar tanpa harus memenuhi syarat persetujuan dari orangtua.

Sejak kejadian itu, TikTok melakukan perubahan pada kebijakan penggunanya dan menambah fitur-fitur terkait batasan untuk pengguna di bawah umur. Fitur yang sama dengan nama Family Safety Mode telah lebih dahulu TikTok luncurkan awal tahun ini di Eropa.

Bersamaan dengan fitur di atas, TikTok juga membuat perubahan pada akun pengguna di bawah umur 16 tahun dengan menghilangkan fitur pesan atau DM. Hal ini dilakukan setelah insiden yang dilaporkan BuzzFeed News di mana beberapa remaja mendapati pesan tidak pantas dari pengguna lain dengan tujuan yang tidak baik.