sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
Rabu, 16 Agst 2023 13:03 WIB

Sejarah WhatsApp, pendirinya, hingga diakuisisi Meta

WhatsApp awalnya diciptakan oleh mantan karyawan Yahoo hingga pada 2014 akhirnya diakuisisi oleh Facebook (sekarang Meta).

Sejarah WhatsApp, pendirinya, hingga diakuisisi Meta

WhatsApp adalah aplikasi pesan instan terbesar di dunia. Dengan pengguna lebih dari 2,7 miliar seantero Bumi, tidak bisa dibayangkan berapa nilai dari aplikasi yang sekarang dimiliki Meta ini.

Popularitas WhatsApp tidak sulit untuk dipecahkan. WhatsApp adalah alternatif murah untuk layanan SMS yang sekarang dipandang kuno dan tidak efisien untuk percakapan sehari-hari. 

Selain pesan instan, WhatsApp juga memungkinkan penggunanya melalukan panggilan suara dan video. Ditambah lagi kemampuan baru di mana pengguna dapat mempresentasikan layar selama panggilan grup.

Sebagian orang mungkin berpikir WhatsApp adalah milik Facebook, sekarang Meta, sejak awal. Namun kenyataannya tidak. Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu mengakuisisi WhatsApp pada tahun 2014 seharga USD19 miliar.

Ketika itu, akuisisi WhatsApp merupakan yang termahal yang pernah dilakukan Meta. Lalu, siapa sebenarnya yang mengilhami WhatsApp hingga dapat dinilai sebegitu mahalnya? Simak sejarahnya berikut ini.

Siapa yang menciptakan WhatsApp?

Pada Februari 2009, mantan karyawan Yahoo Jan Koum membuat draf pertama WhatsApp setelah kagum dengan prospek iOS App Store saat itu. Dia membuat WhatsApp pertama kali sebagai aplikasi untuk berbagi status singkat, alih-alih platform perpesanan.

Awalnya, WhatsApp hanya diluncurkan di iOS dan tersedia untuk ponsel BlackBerry di bulan-bulan berikutnya. Dukungan untuk Android dan Symbian baru hadir pada pertengahan 2010, sembari Koum menyempurnakan WhatsApp untuk iOS.

Pada Juni 2009, pembaruan Apple memungkinkan aplikasi iOS mengirim push notification. Ini mendorong Koum untuk memperbarui WhatsApp sehingga dapat mengirimkan pemberitahuan setiap kali seseorang memperbarui statusnya. Sejak itu, sering kali pengguna menjadikan WhatsApp sebagai obrolan grup.

Koum menyadari potensi WhatsApp sebagai pengirim pesan instan dan menambahkan fitur tersebut pada Agustus 2009. WhatsApp menjadi sangat populer karena satu-satunya alternatif pada saat itu tanpa batasan jumlah pesan.

Seperti Sahabat Tek ingat, BlackBerry Messenger (BBM) pada saat itu membatasi penggunanya hanya dapat mengirim 500 teks per bulan. Lagi pula, BBM juga terbatas pada ponsel BlackBerry. 

Kemudian pada November 2009, teman dekat Koum dan mantan koleganya dari Yahoo, Brian Acton, menjadi co-founder dengan membawa pendanaan awal senilai USD250.000 dari lima mantan karyawan Yahoo lainnya. 

Pada bulan Desember, WhatsApp menambahkan kemampuan untuk mengirim foto di iOS, menjadikannya versi MMS yang lebih kaya tanpa kehilangan banyak kualitas.

WhatsApp diakuisisi seharga $ 19 miliar

Pada titik ini, Koum dan Acton bereksperimen dengan membanderol aplikasi seharga USD1 untuk App Store. Meskipun  merupakan aplikasi berbayar, pertumbuhan monumental WhatsApp terus berlanjut.

Memasuki tahun 2013, WhatsApp melampaui angka 200 juta pengguna aktif bulanan dan menggandakan angka ini pada akhir tahun. Pertumbuhan tanpa henti ini menarik raksasa internet Facebook (sekarang Meta).

Meta pertama kali mengusulkan untuk mengakuisisi WhatsApp pada tahun 2012, namun kesepakatan itu baru diselesaikan dua tahuns setelahnya atau pada Februari 2014 seharga USD16 miliar, USD4 miliar dalam bentuk tunai dan sekitar USD12 miliar dalam bentuk saham Meta.

Ini lebih dari 10 kali penilaian WhatsApp pada tahun sebelumnya sebesar USD1,5 miliar. Meta menawarkan tambahan USD3,6 miliar kepada pendiri dan karyawan WhatsApp dalam opsi saham pribadi, meningkatkan jumlah total kesepakatan menjadi USD19,6 miliar.

Saat persetujuan peraturan pada Oktober 2014, harga saham Meta membengkak dari USD65 menjadi USD78 masing-masing, menggelembungkan total harga kesepakatan menjadi USD21,8 miliar. Ini adalah harga yang sangat mahal untuk sebuah aplikasi yang nyaris tidak menghasilkan pendapatan apa pun.

Dengan jaminan otonomi dan klausul khusus dalam perjanjian mereka yang mencegah monetisasi WhatsApp, Koum dan Acton bergabung dengan Meta.

Apa yang menginspirasi pembelian besar-besaran Meta?

WhatsApp adalah salah satu pembelian paling signifikan pada masanya — jauh lebih besar daripada akuisisi Facebook atas Oculus, akuisisi Google atas Nest Labs, atau akuisisi bisnis perangkat Nokia oleh Microsoft. Tidak diragukan lagi, WhatsApp merupakan pembelian termahal yang pernah dilakukan Facebook (sekarang Meta).

Lantas apa yang membuat WhatsApp layak mendapat valuasi setinggi itu, meski tanpa sistem monetisasi? Jawaban itu adalah pertumbuhannya yang sangat besar.

    Share
    ×
    tekid
    back to top