Review Samsung Galaxy S25 Edge, ultra tipis bikin takjub
Dengan ketebalan hanya 5,8 milimeter dan bobot 163 gram, ponsel ini menjadi smartphone tertipis dalam sejarah seri Galaxy S yang pernah diluncurkan Samsung.
Galaxy S25 Edge
Samsung Galaxy S25 Edge hadir sebagai jawaban atas tantangan industri smartphone yang semakin jenuh dengan desain konvensional. Dengan ketebalan hanya 5,8 milimeter dan bobot 163 gram, ponsel ini menjadi smartphone tertipis dalam sejarah seri Galaxy S yang pernah diluncurkan Samsung. Lebih dari sekadar ponsel ramping, Galaxy S25 Edge merepresentasikan pencapaian teknik yang luar biasa dalam memadukan desain premium dengan performa flagship tanpa kompromi.
Keunggulan desain Galaxy S25 Edge terletak pada penggunaan frame titanium yang memberikan kekuatan optimal namun tetap ringan, dikombinasikan dengan Corning Gorilla Glass Ceramic 2 untuk layar depan dan Gorilla Glass Victus 2 untuk bagian belakang. Inovasi ini membuktikan bahwa Samsung berhasil menciptakan smartphone yang tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga mempertahankan daya tahan dan kualitas premium dengan sertifikasi IP68 untuk ketahanan terhadap air dan debu.
Meskipun memiliki profil yang sangat tipis, Samsung Galaxy S25 Edge tidak mengorbankan performa. Ponsel ini ditenagai oleh chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy yang dioptimalkan khusus untuk perangkat Galaxy, memberikan kecepatan prosesor hingga 4,47 GHz dan didukung GPU Adreno 830. Konfigurasi memori 12GB RAM dengan pilihan penyimpanan 256GB atau 512GB.

Bodi ultra tipis, tetapi adem
Perangkat dengan bodi ramping cenderung memiliki alokasi ruang yang lebih terbatas untuk sistem pendingin. Maka dari itu, potensi suhu naik dengan drastis akibat peningkatan suhu perangkat saat digunakan dalam waktu lama harus mendapat perhatian besar.
Menjawab tantangan tersebut, Samsung merancang sistem pendingin terbarukan yang belum pernah ada di model smartphone Galaxy sebelumnya. Sistem bernama “hole structure” ini memungkinkan panas dari prosesor dapat langsung dialirkan ke vapor chamber dengan lebih efektif.
Selain itu, ukuran vapor chamber juga diperbesar untuk memungkinkan manajemen suhu yang semakin optimal. Adapun ukuran vapor chamber yang ada di Galaxy S25 Edge lebih besar 10%. Tak ketinggalan, komponen thermal interface materials juga dirancang secara presisi untuk membantu menyerap dan menyebarkan panas dari komponen di sekitarnya.
Dengan sistem pendingin terbarukan ini, perangkat akan tetap responsif dan terjaga suhunya, bahkan saat menjalankan tugas berat sekalipun. Jadi, kamu bisa jaga produktivitas dan menikmati hiburan dengan maksimal tanpa takut khawatir tiba-tiba suhu naik secara drastis atau mengalami penurunan performa.

Samsung mematahkan stigma bahwa smartphone yang hadir dengan desain tipis yang estetik cenderung mengorbankan performa. Pasalnya, Samsung tetap membekali perangkat dengan Snapdragon 8 Elite Mobile Platform for Galaxy. Jadi, kamu tetap bisa mengharapkan pengalaman multitasking, content creation, dan gaming yang intens tanpa hambatan.
Buat yang banyak bekerja dari smartphone, prosesor yang powerful ini siap mendukung kamu untuk menjalankan berbagai aktivitas berat. Mulai dari share screen di meeting online hingga edit video, semua bisa kamu lakukan dengan mulus. Selain itu, kamu juga bisa main game dengan setting ‘rata kanan’ tanpa takut HP jadi lag. Tak lupa, buat kamu yang aktif di media sosial, kamu bisa edit konten dengan lancar maupun live stream dengan stabil.
Galaxy S25 Edge memakai panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,7 inci yang mendukung teknologi LTPO sehingga refresh rate-nya dapat berubah adaptif dari 1 Hz hingga 120 Hz tergantung konten. Resolusi QHD+ 3120 × 1440 piksel menghasilkan kerapatan sekitar 513 ppi, sementara rasio 19,5:9 serta bezel yang sangat tipis memberikan rasio layar-ke-bodi ±92% yang imersif.

Panel ini sanggup mencapai kecerahan puncak 2.600 nit sehingga tetap jelas di bawah terik matahari, lengkap dengan dukungan HDR10+ dan 480 Hz PWM dimming demi kenyamanan mata saat meredupkan layar. Lapisan pelindung terbaru Corning Gorilla Glass Ceramic 2 tidak hanya meningkatkan ketahanan gores dan benturan, tetapi juga meminimalkan refleksi agar warna tetap hidup di berbagai kondisi pencahayaan.
Samsung turut menanamkan sensor sidik jari ultrasonik dalam layar, memperkuat kesan futuristik tanpa memakan ruang fisik. Kombinasi kalibrasi warna akurat, sudut pandang luas AMOLED, serta algoritma Vision Booster berbasis AI membantu mempertahankan saturasi dan kontras saat layar berada di luar ruangan. Hasilnya, S25 Edge menawarkan pengalaman visual flagship yang tetap nyaman dinikmati pada bodi super-tipis 5,8 mm dan bobot hanya 163 gram.

Kamera tajam siang malam
Samsung Galaxy S25 Edge hadir dengan sistem kamera yang mengagumkan yang berhasil memadukan teknologi fotografi flagship dalam desain ultra-tipis setebal hanya 5,8 mm. Meskipun hanya mengusung dua kamera belakang, perangkat ini menawarkan kemampuan fotografi yang setara dengan Galaxy S25 Ultra berkat sensor utama 200 MP yang identik.
Galaxy S25 Edge dilengkapi dengan kamera utama 200 MP (f/1.7) yang menggunakan sensor ISOCELL HP2 yang sama dengan Galaxy S25 Ultra, dipasangkan dengan kamera ultra-wide 12 MP (f/2.2) yang mendukung autofocus untuk fotografi makro. Kamera depan 12 MP (f/2.2) dilengkapi dengan fitur unik Selfie LOG Video (Galaxy LOG) yang merupakan yang pertama di dunia. Sistem kamera ini didukung oleh ProVisual Engine yang telah dioptimalkan dengan AI untuk menghasilkan foto dengan detail tajam, warna kulit alami, dan kualitas profesional.


Teknologi pixel-binning pada sensor 200 MP memungkinkan pengguna menghasilkan foto 12 MP dengan pencahayaan optimal dalam berbagai kondisi cahaya. Dengan dukungan Optical Image Stabilization (OIS) dan Phase Detection Autofocus (PDAF), kamera ini mampu menghasilkan gambar yang tajam bahkan saat bergerak atau memotret dari jarak jauh. Kemampuan zoom hingga 10x tetap menghasilkan gambar yang tajam, terutama pada zoom 2x dan 4x yang memanfaatkan crop langsung dari sensor beresolusi tinggi.
Kamera Galaxy S25 Edge menunjukkan performa luar biasa dalam berbagai situasi pemotretan. Untuk foto siang hari, hasil yang diberikan memiliki detail yang tajam, warna yang natural, dan dynamic range yang luas. Teknologi Nightography yang telah diperbarui memberikan peningkatan kecerahan untuk foto dalam kondisi minim cahaya, memungkinkan kamu menghasilkan foto berkualitas tinggi bahkan dalam kondisi minim cahaya. Fitur ini memanfaatkan pemrosesan AI untuk mengurangi noise dan meningkatkan detail dalam situasi low-light.
Untuk fotografi portrait, Galaxy S25 Edge dilengkapi dengan Object-aware Engine yang mampu mendeteksi cahaya lingkungan dan mengenali subjek secara tepat, menghasilkan warna kulit yang natural dan tekstur yang akurat. Kamera ultra-wide 12 MP dengan kemampuan autofocus memungkinkan pengambilan foto makro yang detail dan tajam, memberikan fleksibilitas kreatif yang lebih besar bagi pengguna. Meskipun tidak memiliki lensa telefoto khusus, sensor 200 MP mampu menghasilkan foto zoom 2x dan 4x yang impresif dengan detail yang tetap terjaga.
Berikut adalah hasil foto dari Galaxy S25 Edge:
















Fitur video peningkat kreativitas
Galaxy S25 Edge menawarkan kemampuan perekaman video yang komprehensif dengan dukungan hingga 8K 30fps dan 4K 60fps dengan stabilisasi canggih. Fitur Audio Eraser memungkinkan kamu menyaring noise latar belakang yang tidak diinginkan dari video, sementara fitur Auto Trim dengan AI dapat mendeteksi aktivitas utama dan memotongnya menjadi highlight reel yang siap dibagikan.
Galaxy LOG pada Galaxy S25 Edge mendukung perekaman hingga 8K 30fps dalam format 10-bit, yang memberikan ruang dinamis yang jauh lebih luas dibandingkan video biasa. Video yang direkam dalam mode LOG memang terlihat flat dan pucat pada awalnya, tetapi inilah yang memungkinkan kami melakukan color grading secara lebih leluasa untuk menciptakan tampilan sinematik yang diinginkan.
Untuk mengaktifkan Galaxy LOG, cukup masuk ke mode Pro Video di aplikasi kamera, lalu mengaktifkan aktifkan LOG di pojok kanan atas. Fitur exposure monitor seperti Zebra Pattern dan False Color juga sangat membantu kami memantau eksposur secara real-time.
Salah satu tantangan terbesar dalam produksi mobile adalah mendapatkan footage yang stabil. Untuk menguji seberapa andal stabilisasi bawaan Galaxy S25 Edge, kami sengaja tidak terlalu sering menggunakan gimbal saat menggunakannya untuk membuat short movie, dan hanya menggunakan rig untuk memberikan handle yang lebih nyaman saat melakukan shooting menggunakan Galaxy S25 Edge.
Hasilnya sangat mengejutkan—bahkan saat merekam sambil berjalan, video tetap terlihat stabil berkat perpaduan Optical Image Stabilization (OIS) dan stabilisasi digital yang canggih.
Kamera utama 200MP pada Galaxy S25 Edge dibekali OIS dan Phase Detection Autofocus (PDAF), sehingga kami bisa mengambil gambar tajam meski bergerak.
Samsung juga mengoptimalkan hardware stabilisasi di Galaxy S25 Edge dengan mengurangi ketebalan modul kameranya lebih dari 10% melalui penyempurnaan AF dan sistem OIS. Meskipun fisiknya lebih tipis, performa stabilisasi tidak tergerus sama sekali—malah terasa lebih responsif saat menangkap detail gerakan.
Dengan stabilisasi built-in yang andal, proses produksi menggunakan smartphone menjadi jauh lebih fleksibel. Tanpa perlu membawa peralatan super berat, tim kreatif bisa lebih leluasa bereksperimen dan menghasilkan video berkualitas tinggi kapan saja, di mana saja. Meski demikian, kami terkadang menggunakan gimbal untuk menanggulangi hal yang tidak diinginkan seperti merekam saat berlari.
Berikut short movie yang direkam menggunakan Galaxy LOG di Galaxy S25 Edge:
Episode 1:
@tekdotid Cinta itu sebenarnya sederhana: kalau sayang, ya balas chat. Tapi Aquarius bilang, "Kalau kamu ngerti aku, kenapa harus dibalas?" Aquarius tuh gitu... Diajak ngomong, malah jadi teka-teki silang. #withGalaxyS25Edge #SamsungS25Edge #ShortMovie #YangTidakDiungkapkan #tekdotid ♬ original sound - Tek ID
Episode 2:
@tekdotid EPISODE 2: Di Antara Jeda Kadang cinta bersemi di tempat yang tak kita duga: pantai, kantor, cafe, atau dalam tawa yang kita pura-pura lupakan. Kita nggak saling bilang suka, tapi diam-diam nggak bisa tidur kalau nggak ketemu. Episode ini tentang Rena & Dion yang belum saling memiliki, tapi udah saling kehilangan. Tonton sekarang, sebelum kamu bilang: “Kok kayak gue, ya?” #galaxys25edge #shortmovie #cinematic #colorgrading ♬ original sound - Tek ID
Episode 3:
@tekdotid EPISODE 3: Yang Tidak Diungkapkan Ada cinta yang tak pernah diucap, tapi selalu hadir dalam diam. Bukan karena tak cukup besar, tapi karena terlalu takut kehilangan. #galaxys25edge #shortmovie #cinematic #colorgrading ♬ original sound - Tek ID
AI pintar dalam bodi ramping
Galaxy S25 Edge memanfaatkan ekosistem Galaxy AI untuk mentransformasi cara kamu berinteraksi dengan ponsel—mulai dari komunikasi, pencarian, fotografi, hingga keamanan data. Didukung prosesor Snapdragon 8 Elite for Galaxy dan One UI 7, semua pemrosesan AI utama kini dijalankan secara multimodal (teks, suara, gambar, video) dengan perpaduan on-device, cloud, dan hybrid sehingga respons terasa instan sekaligus aman.
Ada fitur Now Brief yang menyajikan ringkasan proaktif tiga kali sehari—pagi, siang, malam—berisi cuaca, skor tidur, jadwal, hingga rekomendasi konten, sementara Now Bar menempatkan kontrol rutin di lock-screen. Berkat dukungan API terbuka, aplikasi pihak ketiga (Gojek, Tokopedia, Spotify) kini bisa menampilkan kartu pintar langsung di Now Bar, mempersingkat waktu navigasi hingga 31% menurut pengujian internal Samsung.
Tidak luput juga fitur Object Eraser untuk menghilangkan objek-objek yang tidak diinginkan—seperti gangguan latar belakang, fotobomber, atau elemen lain yang mengurangi estetika foto—dengan mudah dan cepat.
Menggunakan AI canggih, keunggulan fitur ini menawarkan penghematan waktu dan tenaga dalam proses editing. Alih-alih menggunakan aplikasi editing pihak ketiga atau harus melakukan penghapusan objek secara manual yang memakan durasi panjang, Galaxy S25 Edge dengan Object Eraser memungkinkan kamu melakukan perbaikan visual hanya dengan beberapa ketukan.
Selain penghapusan objek, Photo Assist menambahkan Virtual Aperture untuk mengubah kedalaman bidang setelah pemotretan, sementara Generative Edit memperhalus tepi hasil kloning objek melalui algoritma latent diffusion yang diramu Samsung Gauss–Vision. Pada kamera depan 12 MP, Best Face otomatis memilih ekspresi terbaik masing-masing orang dalam mode Motion Photo, meminimalkan foto retake yang merepotkan.

Fitur Live Translate pada panggilan telepon maupun SMS kini mendukung Bahasa Indonesia secara natural, menerjemahkan percakapan lintas-bahasa real-time dengan verifikasi konteks. Call Summary meringkas isi telepon menjadi bullet-point dalam Samsung Notes, sedangkan Call Transcript menyalin percakapan, mengenali speaker, dan menyarankan tindak lanjut seperti menambahkan jadwal atau kontak.
Dengan menekan lama tombol samping di Galaxy S25 Edge, kamu bisa memunculkan Gemini Live yang dapat melihat isi layar atau pratinjau kamera lalu menjawab pertanyaan berbasis konteks visual. Circle to Search generasi kedua kini mengenali nomor telepon, e-mail, URL, harga, dan item belanja; cukup lingkari objek, AI akan menampilkan opsi tindakan cepat (telepon, kirim e-mail, beli).
Ketika merekam di lingkungan yang bising, Audio Eraser mampu memisahkan suara latar (angin, lalu-lintas, dan lain-lain) menggunakan model source-separation dan menghapus noise tanpa memengaruhi dialog utama. Instant Slow-Mo merender video 60 fps menjadi 240 fps dalam hitungan detik lewat frame interpolation berbasis transformer, cocok untuk konten sosial media tanpa aplikasi pihak ketiga.
Pada Samsung Keyboard dan Notes, Writing Assist menawarkan ringkasan otomatis, terjemahan, pengecekan tata bahasa, hingga perubahan tone (formal, ramah, promosi). Note Assist di Galaxy S25 Edge mampu mengekstrak poin aksi, membuat template catatan, bahkan menghasilkan garis waktu proyek hanya dari catatan mentah.
Performa buas, baterai tetap irit
Samsung Galaxy S25 Edge membuktikan bahwa desain tipis tidak selalu berkompromi dengan performa. Ditenagai oleh Snapdragon 8 Elite for Galaxy, ponsel ultra-tipis ini menghadirkan kinerja yang sangat mengesankan dalam berbagai aspek pengujian. Chipset flagship dengan fabrikasi 3nm ini telah dioptimalisasi khusus untuk Samsung, menampilkan dua core Oryon V2 Phoenix L berkecepatan 4,47 GHz dan enam core Oryon V2 Phoenix M pada 3,53 GHz, menciptakan kombinasi performa yang sangat bertenaga untuk smartphone setipis 5,8mm.
Performa Galaxy S25 Edge terbukti sangat impresif melalui serangkaian pengujian benchmark yang komprehensif. Dalam 3DMark Wild Life Unlimited, perangkat ini meraih skor fantastis 26.403 poin, menunjukkan kemampuan grafis yang sangat mumpuni untuk smartphone dengan ketebalan ekstrem. Sementara itu, AI Benchmark menunjukkan skor 12.136 poin, membuktikan kemampuan pemrosesan kecerdasan buatan yang andal untuk berbagai fitur Galaxy AI. Pencapaian yang tidak kalah mengesankan adalah skor PCMark sebesar 19.991 poin, yang mencerminkan performa keseluruhan sistem dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari dengan sangat lancar.
Dengan baterai berkapasitas 3.900 mAh, Galaxy S25 Edge berhasil memberikan kejutan dalam hal daya tahan. Pengujian PCMark Battery menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dengan waktu operasional mencapai 12 jam 18 menit, jauh melampaui ekspektasi untuk smartphone dengan baterai sekecil ini. Pencapaian ini dimungkinkan berkat efisiensi luar biasa dari chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy yang dibangun dengan proses 3nm, serta optimasi mendalam dari sistem operasi One UI 7 yang fokus pada manajemen daya yang cerdas.

Dalam aspek gaming, Galaxy S25 Edge membuktikan bahwa performa tidak perlu dikorbankan demi desain tipis. Game-game berat seperti Genshin Impact dan Asphalt Legends dapat berjalan dengan sangat lancar.
Kunci utama performa gaming yang luar biasa terletak pada sistem pendingin inovatif yang dikembangkan Samsung khusus untuk Galaxy S25 Edge. Ditambah dengan Thermal Interface Material (TIM) yang disesuaikan khusus, sistem ini mampu menyerap dan mendistribusikan panas dari komponen-komponen di sekitar prosesor dengan sangat efektif.
Sistem tersebut bekerja secara otomatis untuk menjaga keseimbangan antara performa maksimal dan kenyamanan pengguna, memastikan bahwa meskipun smartphone ini sangat tipis, thermal throttling tetap terkendali dengan baik untuk memberikan pengalaman gaming yang konsisten dalam jangka waktu yang panjang.
Pencapaian performa luar biasa Galaxy S25 Edge dalam bodi ultra-tipis merupakan hasil dari serangkaian inovasi teknik yang menawan. Samsung berhasil menciptakan keseimbangan sempurna antara desain premium, performa flagship, dan sistem pendingin yang efisien, membuktikan bahwa batasan-batasan teknologi smartphone dapat terus didorong lebih jauh.
Kesimpulan
Samsung Galaxy S25 Edge berhasil menghadirkan ponsel ultra-tipis dengan desain premium tanpa mengorbankan daya tahan. Rangka titanium berpadu Corning Gorilla Glass Ceramic 2 dan Gorilla Glass Victus 2 menciptakan kesan mewah sekaligus kokoh, sementara sertifikasi IP68 menjaga perangkat dari air dan debu. Inovasi sistem pendingin berbasis “hole structure” dan vapor chamber yang diperbesar hingga 10% memastikan suhu tetap stabil meski bodi hanya setebal 5,8 mm.
Di balik konstruksi super-ramping, performa Galaxy S25 Edge sungguh mengesankan. Chipset Snapdragon 8 Elite for Galaxy, dukungan RAM 12 GB, dan storage hingga 512 GB untuk multitasking, content creation, simpan segala file, dan gaming. Hasil benchmark di 3DMark, AI Benchmark, dan PCMark menegaskan kemampuan grafis, AI, dan kinerja keseluruhan yang setara dengan flagship lain, sementara baterai 3.900 mAh bertahan hingga lebih dari 12 jam penggunaan campuran.
Harga resmi Galaxy S25 Edge cukup kompetitif untuk pasar premium. Ponsel ini tersedia dalam dua varian memori dengan harga sebagai berikut:
- Varian 12GB/256GB dibanderol Rp19.499.000.
- Varian 12GB/512GB dijual dengan harga Rp21.499.000.









