Ren Zhengfei optimis Huawei akan bertahan
Ren Zhengfei optimis bahwa Huawei akan bertahan untuk melalui situasi terburuknya. Ia bahkan menyatakan tidak akan melakukan aksi balasan ke Amerika Serikat.
Source: Google
Founder dan CEO Huawei, Ren Zhengfei, menyatakan tetap optimis dengan nasib Huawei. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal di China, Ren mengatakan bahwa Huawei tidak akan mati. Bahkan ia yakin kalau Huawei pada akhirnya akan menang.
“Kami tidak pernah berpikir kami akan mati. Kami sudah memiliki 20 ribu medali emas. ….Kami akan mengatasi masalah kami.. kemenangan akan menjadi milik kami.” ujar Ren Zhengfei dalam sesi wawancara tersebut.
Ia pun melanjutkan tentang pihaknya tidak akan melancarkan serangan balasan kepada pemerintah AS. Bahkan Ren akan menjadi pihak pertama yang melakukan protes bila ada serangan balasan terhadap pencekalan Huawei tersebut.
“Pertama-tama, itu tidak akan terjadi. Kedua, jika itu terjadi, sayalah yang pertama kali akan memprotesnya.” tutur Ren.
- Peta Jalan 5G-Advanced Huawei Targetkan Capai 100 Juta Pengguna Smartphone Hingga Akhir 2025
- Huawei Luncurkan Infrastruktur AI Baru, Siap Tantang Dominasi Nvidia di Tengah Larangan di China
- Huawei Mate X6: Ponsel Rp30 juta untuk mempersulit hidup dengan gaya
- SMIC dan Huawei capai tonggak penting dalam pengembangan chip 5nm
TheVerge (27/5) melaporkan bahwa keputusan pemerintah AS untuk mencekal Huawei berdasarkan pada dugaan ancaman keamanan nasional yang dikeluarkan oleh lembaga keamanan AS. Tak hanya itu, Huawei juga dituduh mencuri kekayaan intelektual dan rahasia dagang yang sampai saat ini masih sulit untuk dibuktikan.
Tak sedikit pihak yang menduga bahwa kebijakan tersebut sebenarnya merupakan langkah negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina, bukan ancaman keamanan nasional yang sebenarnya.
Ren Zhengfei bisa saja meminta dukungan dari pemerintah Cina untuk menghadapi situasi ini. Namun nyatanya tidak. Ren lebih memilih pendekatan yang berbeda untuk menentukan nasib Huawei. Ia menggambarkan situasi ini seperti mengendalikan pesawat dengan lubang di bagian sisinya.
“Ini tidak bagus, tetapi pesawat masih akan naik dan perusahaan perlu membuat penyesuaian yang tepat.” ujar founder Huawei tersebut.








