sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
Jumat, 10 Jan 2020 12:45 WIB

Presiden Softbank kunjungi Indonesia bahas kerja sama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Softbank Masayoshi Son. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama antara perusahaan dengan pemerintah Tanah Air. 

Presiden Softbank kunjungi Indonesia bahas kerja sama
(Foto: Setkab)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Presiden Softbank Masayoshi Son. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama antara perusahaan dengan pemerintah Tanah Air. 

"Ada peluang bagus yang bisa kita diskusikan mengenai proyek-proyek baru yang Bapak Presiden siapkan," kata Masayoshi dikutip Antara saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (10/1).

Masayoshi Son menilai Jakarta sebagai ibu kota memiliki sejarah panjang serta kesuksesan maupun sejumlah persoalan untuk diselesaikan. Dia juga menyampaikan ketertarikannya atas potensi kerja sama yang bisa dilakukan.

Menyambut Masayoshi, Presiden Jokowi menjelaskan latar belakang Ibu Kota Indonesia, Jakarta. Dia mengatakan populasi Jakarta saat ini mencapai 10 juta jiwa.

"Luas Kota Jakarta yakni 66 ribu hektare. Bila dibandingkan dengan ibu kota baru, luas ibu kota baru itu disiapkan sebesar 256 ribu hektare," kata Jokowi menjelaskan.

Kabar terkait ketertarikan Softbank untuk berinvestasi di Indonesia memang sudah santer terdengar belakangan ini. Mulanya kabar ini mencuat dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut Softbank ingin ikut berinvestasi dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Klaim itu disampaikan Luhut saat menyampaikan sambutan dalam Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. "Jumat (10/1) akan datang Masayoshi Son (CEO Softbank), dia mendesak saya terus, dia mau investasi sampai 100 miliar dolar AS. Bagi saya ini too good to be true. Tapi semua sudah jalan dan kita lihat, tim sudah bekerja dan saya katakan ke dia saya minta hanya 25 miliar dolar AS saja, itu sudah lebih dari cukup untuk lima tahun ke depan," katanya.

Share
×
tekid
back to top