×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Raksasa Teknologi Global Besar Sasar India untuk Investasi, Ini Alasannya

Oleh: Haidhar Ali Faqih - Rabu, 26 November 2025 19:15

Sejumlah raksasa teknologi global menyasar India sebagai tempat berinvestasi. Faktor utamanya terkait demografi, geografis, dan kebijakan yang mendukung.

Raksasa Teknologi Global Besar Sasar India untuk Investasi xIlustrasi kantor perusahaan teknologi. dok. Freepik

India kian menjadi sorotan dunia teknologi global. Dalam beberapa tahun terakhir, arus investasi dan perhatian terhadap ekosistem teknologi di negara ini meningkat pesat, mencerminkan posisi India yang semakin strategis di kancah teknologi internasional.

Perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Microsoft, OpenAI, dan Google baru-baru ini memulai investasi besar-besaran, mulai memperluas operasinya secara agresif di India. 

Langkah mereka mencakup pembangunan pusat data, pembukaan kantor riset, serta investasi pada startup lokal, menandai momentum penting bagi negara ini sebagai kawasan strategis untuk pengembangan produk dan layanan baru di Asia.

Ada sejumlah alasan yang mendasari minat raksasa teknologi global berinvestasi di India. Pertama, Pertumbuhan ekonomi yang stabil. India memiliki PDB riil yang kuat dan stabil, dengan pertumbuhan sekitar 6,4 persen pada 2024-2025 dan diperkirakan mencapai 6,3-6,8 persen pada 2025-2026. 

Sektor manufaktur, konstruksi, dan jasa yang berkembang pesat menjadikan India salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Kedua, dividen demografi. India memiliki populasi muda dengan usia rata-rata 28,4 tahun dan sekitar 65% populasi berusia 15-64 tahun pada 2024. 

Demografi ini memberikan tenaga kerja produktif dan pasar konsumen yang besar, menarik bagi investor global. 

Lebih lanjut, India memiliki lebih dari 900 juta pengguna internet, pasar daring terbesar kedua di dunia. 

Ketiga, dukungan pemerintah. Program seperti Make in India, India Digital, dan Production-Linked Incentive (PLI). membantu menyederhanakan regulasi, mendorong manufaktur, memperkuat ekonomi digital, dan meningkatkan daya saing industri domestik. 

Selain itu, skema yang dikeluarkan oleh pemerintah india juga mendukung perdagangan internasional dan ekspor, memfasilitasi pengembalian pajak dan impor barang modal, serta memperkuat infrastruktur perdagangan untuk investor dan produsen.

Keempat, lokasi geografis strategis. Terletak di jantung Asia, India menyediakan akses ke pasar 3,2 miliar orang dan menghubungkan rantai pasok di Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika, ideal bagi investor yang mencari basis konsumen dan jalur distribusi strategis. 

Negara ini juga memiliki jaringan jalan raya terbesar kedua, kereta api terbesar keempat, hingga garis pantai panjang dengan pelabuhan utama, serta 280 
Kawasan Ekonomi Khusus. 

Kelima, industri yang berkembang. Sektor seperti teknologi informasi, jasa, otomotif, dan konstruksi terus tumbuh, sementara inovasi muncul di mobilitas listrik,teknologi finansial, energi terbarukan, teknologi medis, dan teknologi canggih lainnya, menarik investasi multinasional.

Investasi Perusahaan Teknologi

Salah satu perusahaan besar, Amazon menginvestasikan dananya sebesar 233 juta dolar AS yang diperuntukkan untuk meningkatkan bisnisnya di India. Hal ini mencakup peningkatan infrastruktur, pengembangan alat pengiriman dan peningkatan keamanan.

Investasi ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas operasional sekaligus memperluas cakupan layanan pengiriman mereka.

Di sisi lain, pada awal Januari 2025 Microsoft mengeluarkan Investasi sebesar 3 miliar dolar AS di India pada beberapa sektor, mulai dari perkeretaapian, keuangan kesehatan, manufaktur, pendidikan hingga pengembangan di bidang Kecerdasan buatan (AI) 

Microsoft ikut mendukung Kementrian Elektronik India yang memiliki platform Kumpulan Data Misi IndiaAI. selain itu, perusahaan ini juga berencana mengadakan pelatihan AI hingga 10 juta orang hingga tahun 2030.

Raksasa AI yang terkenal dengan ChatGPT, OpenAI juga berencana membuka kantor pertama di India pada akhir 2025. 

Kantor tersebut akan berada di New Delhi, setelah OpenAI menuntaskan pendirian badan hukum di India. Upaya ini juga merupakan strategi untuk memperluas adopsi teknologi AI di negara yang memiliki populasi besar dan beragam.

Terbaru, Google bersama Accel juga bekerja sama untuk mengembangkan startup kecerdasan buatan (AI) tahap awal di India. 

Kolaborasi ini menjadi kerja sama pertama Google AI Futures Fund di tingkat global sejak dana tersebut diluncurkan awal tahun ini. 

Melalui program Atoms milik Accel, kedua perusahaan akan menyediakan pendanaan bersama hingga 2 juta dolar AS bagi setiap startup. 

“Pemikiran utamanya adalah membangun produk AI untuk miliaran penduduk India, sekaligus mendukung produk AI yang dibuat di India untuk pasar global,” ucap Prayank Swaroopl, mitra di Accel, dilansir dari TechCrunch

Ia menambahkan fokus investasi ini meliputi sektor hiburan, kreativitas, pekerjaan, dan pemrograman. 

Google menegaskan kerja sama dengan Accel bukan merupakan strategi untuk mendorong akuisisi atau meningkatkan jumlah pelanggan Google Cloud. 

Perusahaan menekankan bahwa tujuan utama program ini adalah memacu lahirnya inovasi AI generasi berikutnya dari India, bukan untuk memasarkan layanan Google.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top