Penelitian terbaru ungkap perusahaan Big Tech sumbang emisi gas karbon terbesar

Sebuah penelitian terbaru mengungkap jika perusahaan Big Tech menjadi penyumbang emisi gas karbon terbesar di dunia. Tesis ini dilontarkan karena sampai sekarang perusahaan dengan basis teknologi masih menginvestasikan keuntungan mereka kepada bank yang menyalurkan dananya untuk kepentingan industri berpolusi penghasil gas karbon. 

Padahal seperti yang telah diketahui, perusahaan-perusahaan dengan basis teknologi hingga saat ini terus mengambil langkah untuk mengurangi emisi gas karbon yang dihasilkan oleh pihak mereka. Sebut saja Sony yang mengatakan akan bebas emisi gas karbon di tahun 2030 dan Intel yang menyusul pada satu dekade berikutnya di tahun 2040. 

Berdasarkan penelitian yang ada di laman The Verge (19/5), emisi gas karbon yang dihasilkan oleh perusahaan teknologi ini bukan dari perusahaan mereka, melainkan dari keuntungan yang mereka investasikan di berbagai bank di dunia. Bahkan, menurut penelitian tersebut emisi gas yang dihasilkan oleh aktivitas keuangan ini jauh lebih signifikan daripada emisi yang dihasilkan oleh pihak perusahaan. 

Sayangnya, emisi ini tidak dapat terdeteksi karena bukan termasuk dalam penilaian perusahaan mengenai emisi gas mereka. Namun ketika kepemilikan tunai antara Google, Meta, Microsoft, dan Salesforce diperhitungkan, maka emisi gas karbon mereka akan meningkat hingga 92 sampai 112 persen. 

Penelitian ini dilakukan oleh tiga organisasi lingkungan dunia bernama Climate Safe Lending Network International, think tank The Outdoor Police Outfit dan Bank FWD yang didirikan oleh keluarga Rockefeller. Melalui penelitian ini, mereka menemukan bahwa setiap satu miliar dolar yang digunakan oleh pihak bank bertanggung jawab atas polusi yang sebanding dengan yang dihasilkan oleh 27.398 kendaraan bermotor. 

Sedangkan pada tahun 2021, intensitas gas karbon dari sektor keuangan di Amerika Serikat secara kasar setara dengan 126 ribu metrik ton per miliar dollar. Emisi tersebut berasal dari pihak perusahaan yang didanai oleh sektor keuangan, yang mencakup pertambangan, eksplorasi mineral, proyek real estate dan perindustrian. 

Menurut data yang disampaikan dalam laporan, hingga saat ini terdapat 60 bank komersial dan investasi terbesar di dunia yang menyumbangkan emisi gas karbon. Bahkan mereka secara kolektif telah menginvestasikan 4,6 triliun dollar ke dalam industri bahan bakar fosil sejak tahun 2015. 

Selain itu, penelitian ini juga melaporkan jejak emisi karbon sektor keuangan dari sembilan perusahaan teknologi dan media yang berbeda yaitu Google, Meta, Amazon, Apple, Microsoft, Salesforce, Paypal, Disney dan Netflix. Ini didasarkan dari informasi mengenai uang tunai dan investasi dari masing-masing perusahaan dari pengajuan SEC. 

“Kekuatan laporan ini adalah mengenai datanya memberi tahu kami bahwa sektor yang paling sedikit digunakan ternyata menjadi alat paling kuat yang kami miliki, di mana kami akhirnya memilih bank,” jelas Valerie Rockefeller, wakil ketua Bank FWD. 

Penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan Apple telah melaporkan 191 miliar dollar tunai dan investasi mereka di tahun 2021 yang dapat menyumbang hingga 15 juta metrik ton emisi gas. Berdasarkan rencana Apple untuk mengurangi emisi gas karbon mereka hingga 75 persen di tahun 2030, para penulis juga berpendapat agar Apple melakukan penekanan yang sama untuk pihak bank. 

Pihak Google, Netflix dan Microsoft menolak untuk memberikan komentar mengenai penelitian yang dilakukan oleh kelompok aktivis lingkungan ini. Keputusan yang sama juga dilakukan oleh perusahaan teknologi lainnya, bahkan setelah pemaparan jejak karbon yang menumpuk dari aktivitas keuangan mereka ini diterbitkan untuk masyarakat umum.