sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Kamis, 27 Feb 2020 18:23 WIB

Peretas curi daftar lengkap klien perusahaan pengenal wajah

Penyusup yang sama itu juga tahu berapa banyak akun yang disiapkan perusahaan, serta berapa banyak pencarian yang telah mereka lakukan di masa lalu.

Peretas curi daftar lengkap klien perusahaan pengenal wajah
Source: Pexels

Beberapa orang memperkirakan bahwa startup pengenalan wajah berprofil tinggi seperti Clearview AI akan memiliki perlindungan data yang sangat aman. Tetapi nyatanya ia sama rentannya dengan hampir semua perusahaan lain terhadap kejahatan siber. Perusahaan tersebut mengatakan kerentanan baru-baru ini memungkinkan seseorang untuk mendapatkan akses tidak sah ke daftar semua pelanggannya, seperti yang diberitakan oleh The Daily Beast.

Dilansir dari Engadget (27/2), Clearview bekerja dengan sekitar 600 lembaga penegak hukum di seluruh Amerika Utara, termasuk Departemen Kepolisian Chicago.

Penyusup yang sama itu juga tahu berapa banyak akun yang disiapkan perusahaan, serta berapa banyak pencarian yang telah mereka lakukan di masa lalu. Clearview mengklaim servernya tidak dimasuki penjahat, dan mereka mampu mengatasi kerentanan. Beruntung, tampaknya penyusup tidak dapat mengakses database perusahaan itu yang terdiri dari tiga miliar gambar.

“Keamanan adalah prioritas utama Clearview. Sayangnya, pelanggaran data adalah bagian kehidupan di abad ke-21. Server kami tidak pernah diakses. Kami memperbaiki kelemahannya, dan terus bekerja untuk memperkuat keamanan kami,” kata seorang pengacara Clearview, Ekeland.

Clearview berada di bawah pengawasan publik yang intens awal tahun ini ketika The New York Times menerbitkan laporan tentang perusahaan. Clearview dilaporkan membangun database-nya dengan melihat foto yang tersedia untuk umum dari situs web seperti Facebook, Instagram, YouTube dan Venmo.

Setelah laporan itu, perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan situs web tersebut, termasuk Google dan Facebook, mengirim surat cegah dan tangkal ke Clearview. CEO Clearview Hoan-That mengatatakan bahwa perusahaan berencana untuk menantang surat tersebut di pengadilan dengan alasan mereka memiliki hak Amendemen Pertama untuk informasi publik.

Share
×
tekid
back to top