Peneliti ragukan pernyataan Elon Musk terkait serangan Ukraina terhadap X
Para peneliti meragukan pertanyaan Elon Musk terkait dengan klaim Ukraina yang menyerang X sehingga server tak dapat diakses.

Sehari setelah X mengalami gangguan berjam-jam, peneliti keamanan mulai meragukan klaim Elon Musk mengenai asal serangan DDoS. Soalnya, mereka tidak menemukan bukti terkait dengan apa yang di klaim oleh Musk.
Jika kalian ingat, pada hari Senin (10/3), X dilaporkan tidak dapat diakses oleh pengguna di seluruh dunia. Tim dari media sosial berbasis microblogging tersebut terus berjuang untuk tetap menjaga platform mereka tetap online, yang berujung pada Musk mengungkap adanya serangan siber besar-besaran terhadap platform mereka.
Dalam postingan di X, Elon Musk menyebut serangan dilakukan oleh kelompok besar terkoordinasi dan/atau sebuah negara. Dalam wawancara di Fox News dan dilansir dari laman Engadget (12/10), Musk menyatakan bahwa alamat IP dari wilayah Ukraina terlibat dalam serangan tersebut.
Meski telah membuat klaim yang berani, Musk tidak memberikan bukti untuk klaim-klaim tersebut. Laporan dari Berkabel juga menunjukkan bahwa alamat IP Ukraina tidak termasuk dalam 20 negara teratas yang terlibat dalam serangan DDoS.
Laporan Wired di sisi lain mencatat bahwa server X tidak terlindungi atas serangan DDoS yang memadai. Penyerang dapat menargetkan server secara langsung sehingga X kemudian mengamankan sistemnya kembali.
Perlu dicatat, ini bukan pertama kalinya Musk menyalahkan “serangan siber” yang tidak disebutkan namanya ketika menghadapi kegagalan sistem X beberapa kali. Tahun lalu, Musk menyalahkan "serangan DDoS besar-besaran" untuk menggagalkan siaran langsung yang direncanakan dengan Donald Trump, yang saat itu sedang mencalonkan diri sebagai presiden.
Musk tidak pernah menjelaskan bagaimana serangan DDoS dapat melumpuhkan hanya satu fitur di situs tersebut.