Pembunuh akun Twitter Donald Trump akhirnya angkat bicara
Dia seorang pemuda Jerman dan mengakui tindakannya adalah sebuah kesalahan.
Akun Twitter Donald Trump sempat terpental dari media sosial tersebut. Bahtiyar Duysak, pemuda Jerman keturunan Turki mengaku sebagai pelakunya kepada TechCrunch (29/11). Bahtiyar merupakan kontraktor Twitter yang bekerja untuk membantu divisi Trust & Safety di Twitter. Sebenarnya, Bahtiyar bertanggung jawab untuk me-review bahaya dan konten buruk di Twitter.
Bahtiyar berkisah kepada TechCrunch, hari ketika akun Donald Trump tersingkir dari Twitter adalah hari-hari terakhir kontrak kerjanya. Laporan pun masuk terkait akun Donald Trump. Dia melakukan proses deaktivasi akun orang nomor satu di AS itu. Kemudian, dia mematikan komputernya dan meninggalkan kantor.
Dia tidak menyangka proses itu akan benar-benar terjadi. Pada 2 November, dia mendapatkan laporan bahwa pengunjung akun Twitter Donald Trump tidak bisa menemukannya karena tidak eksis lagi. Twitter menyebutnya sebagai kesalahan teknis akibat kesalahan manusia.
Bahtiyar mengatakan, langkahnya itu adalah kesalahan dan berulang-ulang menyebutkan bahwa dia tak sengaja dan tak sadar kalau tindakannya berperan penting. "Waktu di Amerika sangat liar, saya kadang kelelahan. Setiap orang bisa jadi melakukan kesalahan. Saya pun melakukannya," ujar Bahtiyar.
"Saya tidak melakukan apa pun yang bukan hak saya untuk melakukannya," ujar Bahtiyar lagi.









