Pemain protes harga in-game Apex Legends terlalu mahal

Apex Legends menjelma menjadi sebuah gim battle royale yang banyak diminati oleh para gamer di seluruh dunia. Dua minggu sejak dirilis, gim ini masih bertahan di puncak leaderboards Twitch. Bahkan streamer kondang seperti Ninja dan Shroud mulai memainkan gim ini secara rutin.

Di samping popularitasnya, ternyata gim ini banyak dikeluhkan oleh para pemainnya. Tak lain karena harga in-game yang dinilai terlalu mahal oleh sebagian besar pemain Apex Legends.

Layaknya gim gratis lainnya, gim Apex Legends mesti mendatangkan keuntungan finansial bagi developernya. Salah satu caranya adalah dengan meniru konsep yang dimiliki oleh Fortnite dan Overwatch. Apex Legends akan menjual berbagai kostum, skin senjata dan berbagai kosmetik lain yang tidak mempengaruhi gameplay.

Seperti dilaporkan TheVerge (18/2), Apex Legends setidaknya mematok harga sebesar USD18 untuk sebuah senjata dan skin legenda. Harga ini bahkan melampaui harga yang dipatok Epic untuk barang paling langka di Fortnite.

Untuk diketahui, ada beberapa cara yang ditawarkan Respawn untuk membeli kosmetik di Apex Legends. Pertama, dengan membeli Apex Coins seharga USD18 per barang. Di samping itu, pemain dapat juga membeli Apex Packs seharga USD1. Sayangnya, hadiah yang ditawarkan akan muncul secara acak. Pemain Apex Legends juga dapat mengumpulkan Scrap Metal dengan cara menaikkan level pemain. Sayangnya, seiring waktu bermain Apex Legends, Respawn akan mengurangi hadiah yang diberikan untuk mendorong pemain membeli kosmetik menggunakan uang sungguhan.

Untuk diketahui, Apex Legends sebelumnya dikabarkan telah memiliki 25 juta pemain hanya dalam waktu satu minggu. Bahkan pada hari ketiga sejak dirilis, gim satu ini berhasil memiliki 10 juta pemain.