Mode AI Google Search Diperluas ke 40 Negara dengan 35 Bahasa Baru, Termasuk Indonesia
Google memperluas fitur AI Mode di Search ke 40 wilayah dan 35 bahasa baru, termasuk Indonesia, untuk hasil pencarian lebih cerdas dan kontekstual.
Google Search AI Mode. dok. Google
Google terus memperluas kehadiran AI Mode di fitur pencarian (Google Search) sebagai bagian dari transformasi besar menuju pengalaman pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI).
Setelah diuji coba pada awal Maret lalu lewat program Google Labs, kini fitur AI Mode resmi hadir di 40 wilayah baru dan mendukung 35 bahasa tambahan, termasuk Bahasa Indonesia.
Bahasa lain yang kini didukung antara lain Arab, Mandarin, Jerman, Prancis, Belanda, Yunani, Thailand, Vietnam, dan Melayu.
Dengan ekspansi ini, pengguna di seluruh dunia dapat menikmati hasil pencarian yang lebih kontekstual, alami, dan mudah dipahami sesuai bahasa serta budaya lokal mereka.
- Google Mudahkan Pencarian dengan Gabungkan AI Overviews dan AI Mode
- Google Rilis Gemini 3, Model AI Paling yang Diklaim Canggih dengan Pemahaman Intensi Pengguna yang Lebih Dalam
- Google Photos Hadirkan Fitur AI Baru, Ini Deretan Kecanggihannya
- Google Gantikan Google Assistant dengan Gemini di Google TV Streamer, Hadirkan Pencarian Konten Lebih Natural
Google menjelaskan kemampuan model Gemini khusus untuk Search memungkinkannya memahami nuansa bahasa dan konteks lokal, sehingga dapat menghindari kesalahan interpretasi maupun jawaban yang kaku.
Fitur AI Mode pertama kali diperkenalkan secara terbatas di Amerika Serikat pada Mei 2025, dua bulan setelah masa uji coba dimulai.
Kala itu, Google menyebut bahwa berbagai kemampuan AI Mode akan diintegrasikan langsung ke dalam pengalaman inti pencarian melalui fitur AI Overviews.
Pada awal September, dukungan fitur ini diperluas ke lima bahasa baru, Hindi, Indonesia, Jepang, Korea, dan Portugis Brasil.
Kini, dalam tahap terbaru, Google membawa AI Mode ke puluhan negara dan bahasa tambahan, sehingga pengguna dari Asia hingga Eropa bisa berinteraksi langsung dengan chatbot pencarian berbasis AI dalam bahasa pilihan mereka.
“Dalam beberapa minggu ke depan, semakin banyak pengguna di wilayah baru akan mulai melihat respons AI Mode langsung di halaman pencarian mereka, dan bisa berinteraksi dengan AI dalam bahasa lokal,” tulis Google dalam keterangan resminya dikutip dari Engadget.
Google juga menegaskan pembaruan terbaru membuat AI Mode kini lebih baik dalam memahami perintah visual (visual prompts).
Pengguna dapat mengunggah gambar atau tangkapan layar dan menanyakan informasi terkait, misalnya lokasi wisata, produk, atau bahkan konteks tertentu di dalam gambar.
Kemampuan ini menjadi bagian dari strategi Google untuk menjadikan pencarian semakin multimodal dengan menggabungkan teks, suara, dan gambar dalam satu sistem AI terpadu berbasis Gemini.
Meskipun AI Mode menawarkan kemudahan bagi pengguna dalam mendapatkan jawaban cepat, sejumlah penerbit berita dan media online mengkhawatirkan dampaknya terhadap trafik web.
Sebuah studi oleh Pew Research Center menemukan pengguna cenderung lebih jarang mengklik tautan situs web ketika ringkasan jawaban AI sudah muncul di bagian atas hasil pencarian.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa AI summaries dapat menurunkan kunjungan ke situs berita dan sumber informasi lain, karena pengguna merasa cukup dengan jawaban ringkas yang dihasilkan langsung oleh sistem AI.









