×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Masih pakai fabrikasi 14nm, Intel Core i9-10900F mudah demam

Oleh: Nur Chandra Laksana - Minggu, 12 April 2020 12:53

Masih menggunakan teknologi fabrikasi 14nm, Intel Core i9-10900F yang memiliki 10 core dan 20 thread bisa sangat panas.

Masih pakai fabrikasi 14nm, Intel Core i9-10900F mudah demam

Salah satu hal yang ditonjolkan oleh Intel pada jajaran prosesor generasi terbaru mereka adalah memiliki core besar dan kecepatan clock yang tinggi. Ini berarti, pengguna akan mendapatkan performa yang sangat tinggi.

Tapi, untuk mendapatkan prosesor yang kencang, ada yang harus direlakan pengguna. Dalam sebuah pengujian awal, Core i9-10900F, prosesor 10 inti yang secara resmi memiliki TDP 65W dikabarkan memiliki masalah dalam menjaga suhu prosesor tersebut tetap dingin.

Wccftech (12/4/2020) melaporkan, prosesor yang didasarkan teknologi fabrikasi 14nm yang memiliki 10 core dan 20 thread ini cukup sulit untuk didinginkan. Chip ini memiliki frekuensi dasar 2,80 GHz dan frekuensi boost hingga 5,2 GHz (Single-Core) dan 4,6 GHz (All-Core), yang menghasilkan panas berlebih.

Seperti diketahui, angka TDP yang dicantumkan oleh Intel biasanya adalah frekuensi dasar dari prosesor tersebut atau sering disebut PL1. Sedangkan untuk TDP sebenarnya atau biasa disebut PL2 dari Core i9-10900F adalah 170W, dengan maksimal 224W.

Hal ini membuat prosesor yang sedang dipakai bisa memiliki suhu hingga 93 derajat celsius saat terbebani, dengan suhu rata-rata di suhu 70-75C. Dengan catatan, suhu ini dapat didapatkan hanya dengan menggunakan dengan pendingin air 240mm. 

Dengan uji FPU 170W, prosesor menunjukkan suhu hingga 83 derajat celsius dengan pendingin AIO 120mm. Sementara pendingin udara high-end hanya mampu mempertahankan suhu di 80 derajat celsius. Karena Thermal Velocity Boost hanya aktif jika suhunya berada pada 65 derajat celsius atau dibawahnya, pengguna seakan mustahil untuk mencapai frekuensi all-core maksimal 4,6 GHz pada beban penuh.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknologi fabrikasi yang terbaru, yakni 7nm memiliki keunggulan di bidang suhu, karena prosesor-prosesor high-end AMD yang menggunakan teknologi fabrikasi tersebut dapat memiliki suhu yang lebih baik, sementara dapat dengan mudah mempertahankan kecepatan tinggi di semua core mereka.

Sekarang tinggal bagaimana Intel dapat mempercepat produksi prosesor 10nm mereka jika ingin terus bersaing dengan AMD saat ini.

×
back to top