Magnet bisa bantu perbaiki patah tulang

Para ilmuwan dari Rice University berhasil mengembangkan pendekatan baru untuk memperbaiki patah tulang menggunakan magnet. Tim siswa bioteknik tersebut mengetahui bahwa prosedur saat ini untuk memperbaiki patah tulang membutuhkan banyak paparan sinar-X untuk dapat menemukan lubang yang sebelumnya sudah dibor, sehingga memungkinkan menahan fragmen tulang.

Saat ini, dokter memasukkan batang panjang yang memiliki lubang ke tulang pasien. Kemudian, menggunakan sinar-X, dokter bedah mengebor sekrup melalui tulang, batang, dan keluar dari sisi lain. Dilansir dari Interesting Engineering (4/5), kelemahan dari teknik ini adalah ketergantungan pada sejumlah sinar-X dan kemungkinan waktu operasi yang cukup panjang.

“Kami ingin mengurangi jumlah sinar-X, waktu dokter bedah, waktu ruang operasi, waktu pemasangan, dan sebagainya,” kata seorang dari tim, Will Yarinsky.

Rekan anggota tim termasuk Babs Ogunbanwo, Takanori Iida, Kang Byung, Hannah Jackson, dan Ian Frankel. Tim mengusulkan membuat kawat yang berdekatan dengan lubang magnet untuk membantu memandu sekrup ke tempatnya.

“Dengan begitu, magnet menahan posisi mereka dan kita bisa melakukan proses lokasi. Setelah kami menemukan mereka dan mengamankan batang penyangga, kami melepas kawat dan magnet dengan itu,” kata Frankel. Sistem ini juga membutuhkan mekanisme eksternal yang melekat pada lengan atau kaki yang patah dengan Velcro.

Ada sebuah sensor yang dapat bergerak di sepanjang batang atau lengan hingga menemukan magnet. Sudut sensor kemudian disesuaikan untuk secara tepat memahami sudut target. Ketika semua sudut sejajar dengan target, lampu “LED virtual” menyala pada layar grafis yang terhubung ke sensor.

Sejauh ini tim menguji perangkat mereka pada manekin dengan hasil yang memuaskan, dan sekarang akan menargetkan peluang penelitian lebih lanjut yang mengarah pada mendapatkan persetujuan administrasi makanan dan obat-obatan (Food and Drugs Administration / FDA) sehingga dapat digunakan secara klinis.