AFS Global STEM Innovators 2025 Dorong Generasi Muda Indonesia Jadi Inovator Lintas Budaya
AFS Global STEM Innovators 2025 hadir di Indonesia, memperkuat kompetensi sains dan budaya lintas daerah bagi pelajar dari Sabang hingga Merauke.
Peserta Global STEM Innovators 2025. dok. Bina Antarbudaya
Bina Antarbudaya resmi membuka program AFS Global STEM Innovators 2025, sebuah inisiatif pendidikan global yang bertujuan memperkuat kompetensi pelajar Indonesia di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) sekaligus mengasah kemampuan intercultural learning.
Program ini menghadirkan pengalaman belajar intensif, kolaboratif, dan lintas budaya bagi pelajar SMA/sederajat dari seluruh Indonesia.
Tahun ini, sebanyak 92 siswa terpilih dari 1.431 pendaftar berkesempatan mengikuti workshop tatap muka di Jakarta, termasuk 12 siswa dari Papua Barat sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan.
Mereka datang dari berbagai wilayah, mulai dari Sumatra, Sulawesi, hingga Kepulauan Tanimbar.
Global Digital Program Specialist Bina Antarbudaya Fani Salsabila mengatakan, in-person workshop Global STEM Innovators menjadi penanda jerih payah peserta yang telah melalui seleksi ketat dan mengikuti sesi online selama empat minggu.
“Momen ini menjadi kesempatan untuk mengasah inovasi dan ide cemerlang supaya kelak dapat diimplementasikan di daerah masing-masing,” katanya.
Salah satu peserta, Icrafil Kamisopa, 17 tahun, siswa asal mengaku senang dapat terpilih dalam program AFS Global STEM Innovators, mulai dari mengikuti sesi online dengan fasilitator dari Australia dan Kanada hingga menempuh perjalanan jauh ke Jakarta.
“Saya ingin meningkatkan kualitas pendidikan di daerah saya dan berbagi ilmu dari yang sudah saya dapatkan di sini,” ungkapnya.
Melalui program ini, peserta tidak hanya belajar konsep sains dan teknologi, tetapi juga memahami penerapannya untuk menyelesaikan berbagai tantangan nyata seperti energi berkelanjutan, pendidikan berkualitas, dan teknologi ramah lingkungan.
Pendekatan ini menggabungkan STEM dengan kompetensi global (Global Competence) agar para siswa mampu berpikir kritis sekaligus menghargai keberagaman budaya.
Untuk memperdalam wawasan mengenai energi keberlanjutan, AFS Global STEM Innovators menggelar talk show bertema “Energy for the Nation: Empowering People, Driving Progress” dengan narasumber Head of Community Development SKK Migas Roy Widiartha dan Provincial & Local Government Relation Manager bp Indonesia Habel Tanati.
Kegiatan ini memberikan kesempatan peserta berdialog langsung dengan para ahli yang bergerak di bidang energi dan pembangunan berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Bina Antarbudaya Gatot Nuradi Sam menjelaskan program ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang membuka akses pendidikan bagi lebih banyak pelajar di Indonesia.
“Program ini didanai oleh bp global dengan dukungan tambahan dari SKK Migas. Kolaborasi ini membuka lebih banyak kesempatan bagi pelajar dari berbagai daerah, terutama yang sebelumnya belum terjangkau. Kami bangga menjadi wadah perekat bangsa melalui akses pendidikan yang merata,” jelasnya.
Sebagai mitra strategis, bp Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan generasi muda.
“Kami percaya kepada Bina Antarbudaya sebagai pihak yang dapat mengasah potensi siswa. Melalui kolaborasi ini, semakin banyak generasi inovator yang mampu membawa Indonesia menjadi bagian penting dalam solusi global yang berkelanjutan,” ujar Habel Tanati.
Sejak berdiri pada 1985, Yayasan Bina Antarbudaya telah membina ribuan pemuda untuk menjadi pemimpin yang menjunjung perdamaian dan keadilan global.
Dengan dukungan jaringan AFS Intercultural Programs di lebih dari 80 negara serta relawan dari 20 chapter di seluruh Indonesia, yayasan ini terus berkomitmen menyediakan pendidikan lintas budaya yang inklusif dan berkualitas.









