Jerman berencana tinggalkan Huawei untuk perangkat jaringan 5G
Kementerian Dalam Negeri Jerman menyarankan penghapusan perangkat keras penting dari produsen-produsen tersebut pada tahun 2026.
Ketika Eropa menghadapi kompleksitas peluncuran 5G, Jerman adalah negara terbaru yang mempertimbangkan untuk mengecualikan perusahaan asal Tiongkok Huawei dan ZTE dari jaringannya. Dilansir dari Gizmochina (29/9), Kementerian Dalam Negeri Jerman menyarankan penghapusan perangkat keras penting dari produsen-produsen tersebut pada tahun 2026. Langkah ini akan menunjukkan perubahan besar bagi Jerman, yang sebelumnya mengabaikan permintaan AS untuk menjauhkan diri dari Huawei.
Keputusan Jerman ini bukan sekadar peristiwa dalam perang dingin teknologi yang sedang berlangsung antara Tiongkok dan Amerika Serikat; hal ini memiliki implikasi yang lebih luas. Jerman bukan hanya merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa namun juga mitra dagang Tiongkok yang paling penting di UE.
Sebanyak 65% infrastruktur 5G Jerman dibangun menggunakan komponen Huawei, menurut Janka Oertel dari Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa. Perubahan apa pun di sini dapat berdampak pada perekonomian telekomunikasi Eropa.
Carsten Senz, seorang eksekutif Huawei di Jerman, menyatakan bahwa teknologi Huawei telah digunakan tanpa masalah keamanan apa pun di Jerman selama bertahun-tahun. Perusahaan itu lebih lanjut memperingatkan bahwa larangan tersebut akan meningkatkan biaya bagi operator telekomunikasi dan konsumen di Jerman.
Meskipun argumen Huawei berpusat pada konsekuensi ekonomi, UE telah mendorong negara-negara anggotanya untuk berhati-hati. Pada tahun 2020, UE merekomendasikan pembatasan atau larangan keterlibatan Huawei dalam peluncuran 5G. Namun, sejauh ini hanya sepertiga negara-negara Uni Eropa yang mengikuti langkah tersebut.
Industri telekomunikasi di Eropa terjebak di antara dua raksasa: Tiongkok dan Amerika Serikat. Terlebih lagi, Huawei telah sangat terkait dengan pengembangan 5G di Eropa sejak tahap awal. Pada tahun 2019, hampir 60% kontrak 5G global Huawei dilakukan dengan operator Eropa.
Mengingat pertimbangan ekonomi dan strategis ini, keputusan Jerman dapat menjadi titik balik bagi arah 5G Eropa. Jika Jerman menindaklanjuti larangan tersebut, hal ini dapat memicu efek domino, menekan negara-negara Eropa lainnya untuk mempertimbangkan kembali kemitraan 5G mereka. Oleh karena itu, pertimbangan Jerman menjangkau jauh melampaui batas negaranya dan mungkin akan membentuk kembali lanskap telekomunikasi Eropa.
Keputusan Jerman pada bulan-bulan mendatang sangat penting bagi Huawei. Meskipun keamanan tetap menjadi titik fokus, permasalahan ekonomi terlalu signifikan untuk diabaikan. Keputusan akhir Jerman dapat menentukan arah masa depan digital Eropa.