Cisco Rilis Unified Edge, Platform Baru untuk Menjalankan Agentic AI Langsung di Lokasi Data
Cisco merilis Unified Edge, platform komputasi terintegrasi yang menghadirkan pemrosesan Agentic AI real-time langsung di edge.
Cisco Unified Edge. dok. Cisco
Cisco memperkenalkan Cisco Unified Edge, sebuah platform komputasi edge generasi baru yang dirancang untuk menjalankan beban kerja Agentic AI secara langsung di lokasi tempat data dihasilkan.
Dengan menggabungkan kemampuan komputasi, jaringan, penyimpanan, dan keamanan dalam satu arsitektur terpadu, Cisco menargetkan percepatan adopsi AI real-time di sektor industri yang membutuhkan keputusan instan.
Dalam beberapa tahun terakhir, adopsi AI menghadapi hambatan serius, terutama ketergantungan pada pusat data terpusat yang tidak selalu mampu mengimbangi volume data dan kebutuhan inferensi yang semakin cepat.
Cisco menilai edge kini menjadi area paling strategis dalam pengembangan teknologi AI, apalagi ketika sekitar 75% data perusahaan dihasilkan dan diproses di lokasi edge.
- Kingston Luncurkan Dual Portable SSD, Solusi Penyimpanan Praktis untuk Pengguna Multi-Perangkat
- Kingston Rilis SSD 8TB Super Cepat, Cocok untuk Gamer dan Kreator Konten
- Bangkitnya Pasar DRAM Global Bawa Kingston Pertahankan Dominasi 22 Tahun di Pasar Memori
- Harga SSD Diprediksi Naik Tajam, Imbas Lonjakan Permintaan AI Global
Lonjakan penggunaan Agentic AI juga menciptakan pola trafik baru—25 kali lebih besar dari chatbot konvensional yang membuat infrastruktur lama kewalahan.
Hal inilah yang mendorong Cisco menghadirkan Unified Edge sebagai fondasi baru untuk menjalankan AI di dunia nyata.
Platform ini tidak sekadar menghadirkan server yang lebih kuat, tetapi membentuk satu kesatuan sistem edge yang mampu menjalankan model AI secara independen, stabil, dan aman.
Dengan karakter modular, organisasi dapat melakukan penyesuaian kapasitas komputasi tanpa mengganti perangkat, sebuah capaian penting untuk memastikan investasi AI tetap berkelanjutan.
President dan Chief Product Officer Cisco Jeetu Patel menegaskan perkembangan AI membawa kebutuhan komputasi yang semakin dekat dengan lokasi interaksi manusia dan proses bisnis.
“Seiring dengan semakin berkembangnya agen dan pengalaman AI, keduanya akan secara alami hadir lebih dekat ke lokasi interaksi pelanggan dan pengambilan keputusan,” ujarnya.
Patel menambahkan, Unified Edge dirancang untuk menjadikan penerapan AI jauh lebih sederhana, aman, dan mudah ditingkatkan.
Dari sisi operasional, Cisco mengintegrasikan pengelolaan terpusat melalui Intersight serta observabilitas menyeluruh lewat Splunk dan ThousandEyes.
Pendekatan ini memungkinkan perusahaan mengelola ratusan titik edge layaknya satu sistem terpadu, tanpa memerlukan keahlian teknis khusus di setiap lokasi.
Bagi Cisco, kemampuan ini menjadi krusial ketika edge kini memegang peran yang sama pentingnya dengan pusat data dalam arsitektur modern AI.
Keamanan juga menjadi pondasi utama Unified Edge. Cisco menanamkan prinsip zero trust langsung pada tingkat perangkat hingga aplikasi.
Fitur-fitur seperti telemetri mendalam, rekaman audit, dan perlindungan tamper-proof memastikan edge tidak hanya cepat, tetapi juga tangguh menghadapi ancaman fisik maupun siber.
Model keamanan ini dirancang untuk mendampingi sifat edge yang terdistribusi dan rentan, terutama dalam lingkungan industri, ritel, dan fasilitas layanan publik.
Peluncuran Unified Edge tidak berdiri sendiri. Cisco menggandeng sejumlah perusahaan teknologi global untuk memastikan platform ini siap mengisi kebutuhan nyata industri.
Intel, misalnya, menyediakan prosesor Intel Xeon 6 SoC yang menjadi komponen kunci dalam memproses beban AI berlatensi rendah.
“Kami tidak sekadar menghubungkan lokasi edge; kami memperluas kekuatan pusat data ke mana pun data perlu diproses,” ujar Christina Rodriguez, Vice President Intel’s Network & Edge Group.
Dari sektor telekomunikasi, Verizon menilai komputasi edge kini bersifat strategis dan menentukan daya saing.
“Pentingnya teknologi Edge kini terlihat lebih jelas dari sebelumnya,” ungkap Lee Field, VP US Solution Architecture Verizon.
Menurutnya, keunggulan kompetitif hanya dapat dicapai jika keputusan dapat dibuat di lokasi dan dalam waktu yang hampir instan—sesuatu yang kini dimungkinkan Unified Edge.
Di sektor manufaktur, Rockwell Automation menyoroti kebutuhan untuk memproses data besar secara real-time di lantai produksi.
“Beberapa aplikasi memang sebaiknya tetap dikirim kembali ke pusat data. Namun, keputusan lainnya perlu diambil secara real-time di edge,” jelas Blake Moret, CEO Rockwell Automation.









