×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Jepang batasi kesepakatan aplikasi Android Google untuk adilkan persaingan

Oleh: Erlan - Rabu, 16 April 2025 10:02

Pemerintah Jepang mengambil langkah tegas terhadap praktik bisnis Google yang dianggap menghambat persaingan sehat di pasar aplikasi mobile.

Jepang batasi kesepakatan aplikasi Android Google
Sumber: iStock

Pemerintah Jepang mengambil langkah tegas terhadap praktik bisnis Google yang dianggap menghambat persaingan sehat di pasar aplikasi mobile. Melalui Komisi Perdagangan Adil Jepang (JFTC), regulator setempat menginvestigasi kesepakatan rahasia antara Google dan produsen smartphone Android yang mewajibkan pre-install aplikasi seperti Google Search, Chrome, dan layanan lainnya. Kebijakan ini dinilai mempersulit pengembang aplikasi pesaing untuk bersaing secara adil di pasar digital.

Menurut laporan Engadget, JFTC menemukan bahwa Google memberikan insentif finansial kepada produsen smartphone seperti Sony, Sharp, atau Fujitsu dengan syarat memasang aplikasi Google secara default di perangkat Android. Imbalan ini mencakup pembagian pendapatan iklan dan dukungan teknis, namun mengharuskan perusahaan mitra untuk tidak memasang aplikasi pesaing seperti Yahoo! Japan atau browser alternatif. Akibatnya, pengguna cenderung tetap menggunakan layanan Google karena aksesibilitasnya, sementara aplikasi lain kesulitan mendapatkan eksposur.

Praktik ini dikhawatirkan mematikan inovasi dan mengurangi pilihan konsumen. Data JFTC menunjukkan bahwa Google menguasai lebih dari 90% pangsa pasar mesin pencari di Jepang, sebagian besar karena pre-installasi aplikasi. Regulator menegaskan bahwa dominasi ini tidak hanya merugikan pesaing, tetapi juga berpotensi melanggar hukum antimonopoli Jepang. Jika terbukti, Google bisa menghadapi denda hingga 6% dari pendapatan tahunannya di Jepang.

Google menyatakan akan bekerja sama dengan JFTC sambil menegaskan bahwa model bisnisnya "mendorong inovasi dan memberi manfaat bagi pengguna". Namun, langkah Jepang ini sejalan dengan tren global pengawasan ketat terhadap kekuatan raksasa teknologi. Uni Eropa, misalnya, telah mengenakan denda miliaran euro kepada Google karena praktik serupa, sementara AS mengajukan gugatan antimonopoli terkait dominasi Play Store.

Larangan pre-installasi paksa di Jepang bisa membuka peluang bagi pengembang lokal maupun global untuk menawarkan alternatif yang lebih beragam. Bagi konsumen, ini berarti lebih banyak opsi aplikasi yang terlihat sejak pertama kali membuka perangkat. Namun, tantangan tetap ada: perubahan kebijakan Google mungkin tidak serta-merta menggeser loyalitas pengguna yang sudah terbiasa dengan ekosistem layanannya.

Kebijakan JFTC mencerminkan keseriusan Jepang dalam menyeimbangkan kekuatan perusahaan teknologi dengan kepentingan publik. Langkah ini tidak hanya bertujuan melindungi persaingan usaha, tetapi juga mendorong ekosistem digital yang inklusif—sebuah sinyal kuat bagi raksasa teknologi agar lebih transparan dan adil di seluruh pasar global.

×
back to top