sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Sabtu, 04 Jan 2020 12:05 WIB

Ini prediksi ancaman keamanan 5G versi Kaspersky

Berbagai evolusi, pengembangan, dan konektivitas dalam sistem 5G akan membuka pintu bagi berbagai ancaman.

Ini prediksi ancaman keamanan 5G versi Kaspersky

Kapasitas data di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 175 zettabytes pada tahun 2025, meningkat 1,2 zettabytes dibanding 2010 ketika 4G pertama kali digunakan secara global.

Jaringan 5G sendiri merupakan teknologi jaringan seluler generasi kelima. Diperkirakan jaringan itu 100 kali lebih cepat dari sistem 4G saat ini, dengan latensi 25 kali lebih rendah. 5G juga memungkinkan satu juta perangkat didukung dalam jangkauan satu kilometer persegi.

Dengan peningkatan dramatis dalam jumlah dan kecepatan transfer, hal ini tentu menjadi potensi bagi perangkat yang terhubung dengan munculnya ekspansi alami dan amplifikasi ancaman. Berbagai evolusi, pengembangan, dan konektivitas dalam sistem 5G akan membuka pintu bagi berbagai ancaman. Berikut prediksi dan keamanan teknologi 5G versi Karpersky:

Kerentanan layanan dan infrastruktur telekomunikasi

Seiring inovasi 5G menyebar luas, akan muncul beberapa kekurangan dan ketidaksempurnaan pada peralatan 5G, seperti kerangka kerja pelanggan (customer framework) dan administrasi para pihak berwenang. Kekurangan semacam itu dapat memungkinkan para pelaku kejahatan siber merusak infrastruktur telko, melumpuhkan, memata-matai atau mengalihkan lalu lintasnya. Negara-negara perlu mengatur kemampuan nasional dalam penanganan teknik konfirmasi objektif yang khusus mengevaluasi baik pengadopsi dan pemasok 5G, untuk mengevaluasi kekurangan yang perlu diperbaiki.

Masalah keamanan dan privasi pengguna

Munculnya 5G dengan jarak pendek akan berarti lebih banyak menara komunikasi sel yang digunakan untuk pusat-pusat dan bangunan komersial. Dengan perangkat yang tepat, seseorang mungkin dapat mengumpulkan dan melacak lokasi pengguna secara akurat. Masalah lainnya adalah bahwa para penyedia layanan 5G akan memiliki akses luas ke sejumlah besar data yang dikirim oleh perangkat pengguna. Hal ini memungkinkan pelaku kejahatan untuk memantau apa yang benar-benar terjadi di dalam lokasi rumah atau setidaknya menggambarkannya melalui metadata di lingkungan sekitar pengguna, sensor in-house dan parameter internal. 

Data tersebut dapat mengekspos privasi, memanipulasi dan penyalahgunaan data pengguna. Penyedia layanan juga bisa saja mempertimbangkan menjual data tersebut ke perusahaan layanan lain seperti pengiklan dalam upaya untuk membuka aliran pendapatan baru. Bahkan dalam kasus yang berbeda, kerentanan dapat menyebabkan cedera. Contohnya pada alat terapi, yang bisa diputus sambungannya sehingga tidak lagi beroperasi, menjadikannya sebagai penyebab sejumlah besar risiko dan dapat membahayakan. Ancaman lebih besar juga akan terjadi ketika komponen infrastruktur penting seperti air dan peralatan energi memiliki potensi risiko.

Perluasan Infrastruktur kritikal dan risikonya

5G akan membantu dalam menyebarkan komunikasi ke sejumlah besar wilayah geografis serta mendukung perangkat yang tidak dapat terhubung jaringan dengan pemantauan dan kontrol jarak jauh. Dengan banyaknya sistem terkait dan terhubung, diduga akan membantu konektivitas namun juga dapat mengubah infrastruktur non-kritis menjadi kritis dan memperluas sejumlah risiko.

Rencana aksi

5G akan memiliki dampak revolusioner pada telekomunikasi, karena di samping teknologi itu sendiri 5G akan menjadi dasar untuk teknologi dan penemuan lainnya. 5G memberikan dorongan bagi jalannya pengembangan teknologi, khususnya di bidang kota-kota pintar, jaringan listrik cerdas dan fasilitas pertahanan. 

5G akan dapat menyambut lebih banyak perangkat yang terhubung jaringan dan memberikan kecepatan luar biasa bagi seluruh pengguna. Namun, bagi setiap teknologi yang berkembang signifikan, 5G kemungkinan akan menarik perhatian pelaku ancaman yang akan mencari peluang untuk menyerangnya.

Contohnya kita mungkin akan melihat serangan DDoS dalam skala besar atau tantangan dalam melindungi jaringan canggih dari perangkat yang terhubung. Oleh karenanya kualitas perlindungan 5G harus dipertimbangkan, hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi satu kesalahan kecil maka tidak dapat menyebabkan kelumpuhan seluruh jaringan. Selain itu, 5G mengembangkan teknologi di atas infrastruktur sebelumnya, yang berarti akan mewarisi kerentanan dan kesalahan konfigurasi jaringan pendahulunya.

Interaksi pada seluruh perangkat dalam jaringan 5G kemungkinan akan memicu masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam desain produk dan perilaku perangkat. Seiring dengan kekhawatiran dan tantangan semacam itu, penerapan model jaringan zero-trust dan penilaian kualitas produk secara ketat dapat membantu membangun kepercayaan antara pengguna dan penyedia teknologi.

Pemerintah dan para pemimpin industri harus bekerja sama dalam upaya membawa proyek teknologi 5G yang aman dan nyaman untuk meningkatkan layanan dan kualitas hidup bagi masyarakat di era smart city seperti sekarang ini. Lebih jauh lagi, model kepercayaan komunikasi akan berbeda dari generasi seluler sebelumnya.

Perangkat IoT dan M2M juga diperkirakan akan menempati bandwidth jaringan 5G. Bagaimana semua perangkat dalam jaringan 5G akan mengungkap masalah yang sebelumnya tidak diketahui dalam desain dan perilaku 5G. Sehubungan dengan kekhawatiran semacam itu, mengadopsi model jaringan zero-trust, penilaian kualitas yang ketat dan kesesuaian aturan akan membantu membentuk hubungan baik antara para pengguna dan penyedia teknologi.

"Vendor hi-tech dan struktural pemerintahan harus bekerja sama dalam upaya mencegah eksploitasi 5G oleh para aktor ancaman dan melestarikan fitur inovatifnya demi kemajuan teknologi dan peningkatan kualitas kehidupan di era saat ini," kata Kaspersky dalam pernyataannya.

Share
×
tekid
back to top