3 tower 5G di Inggris terbakar, terkait konsipirasi corona
Teori konspirasi yang menghubungkan kehadiran virus corona dengan jaringan 5G menyebar di media sosial dan menyebabkan tiga menara jaringan di Inggris sengaja dibakar oleh pihak tidak bertanggungjawab.
Baru-baru ini beredar teori tak berdasar di media sosial yang mengaitkan virus corona (Covid-19) dengan jaringan 5G. Satu di antaranya mengklaim kalau virus corona hadir karena saat itu Wuhan baru saja meluncurkan jaringan 5G di kotanya. Konon virus itu menyebar ke negara-negara yang juga baru meluncurkan 5G. Teori konspirasi tersebut sama sekali tidak memiliki bukti ilmiah yang menghubungkan virus dengan jaringan.
Konspirasi ini tentunya memancing kemarahan orang-orang yang percaya, khususnya warga di Inggris. Beberapa hari yang lalu (4/4), BBC melaporkan setidaknya dalam satu minggu tiga menara jaringan di Inggris terbakar. Seluruh platform media yang menjadi tempat persebaran perlu mengambil langkah, karena teori ini dapat merugikan banyak pihak.
"Klaim ini tidak hanya tak berdasar, mereka juga berbahaya bagi orang-orang dan bisnis yang bergantung pada kelangsungan layanan kami. Mereka juga menyebabkan penyalahgunaan kepada teknisi kami, dan dalam beberapa kasus, telah mencegah pemeliharaan jaringan yang penting," kata operator jaringan seluler BT Group's (BTGOF) EE, Telefonica's (TEF) O2, Vodafone (VOD) dan Three dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya diberitakan bahwa Youtube telah membatasi konten konspirasi 5G dengan Covid-19. YouTube mengumumkan akan mengurangi jumlah video yang direkomendasikan kepada pengguna di platform-nya.
Youtube mengatakan video tersebut berupa "borderline content" yang berarti video tersebut tidak melanggar kebijakan secara langsung. Namun, Youtube menambahkan, video-video tersebut dapat kehilangan pendapatan iklan dan akan dihapus dari hasil pencarian.
