sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
Senin, 12 Okt 2020 19:32 WIB

Huawei Watch Fit, sejutaan fitur lengkap pakai GPS

Huawei Watch Fit dilengkapi dengan panel berbasis AMOLED. Tipe layar ini memiliki kualitas kontras yang sangat baik karena setiap pikselnya dapat menyala sendiri tanpa kelengkapan pencahayaan belakang.

Huawei Watch Fit, sejutaan fitur lengkap pakai GPS

Mungkin sekilas desain smartwatch Huawei Watch Fit mirip dengan Apple Watch. Ini karena Watch Fit dibuat dengan desain persegi serta tali strap berbahan silikon. Beberapa waktu lalu smartwatch dari Huawei tersebut secara resmi meluncur di Indonesia dengan beberapa fitur seperti integrasi GPS, pendeteksi SpO2, sensor detak jantung, dan masih banyak lagi.

Desain

Smartwatch Huawei Watch Fit tidak sepenuhnya memiliki desain yang sama seperti Apple Watch. Pasalnya, smartwatch dari Huawei ini memiliki desain agak memanjang ketimbang Apple Watch yang berdesain kotak. Lantaran desainnya lebih mirip seperti persegi panjang, maka Huawei merancang smartwatch terbarunya agak sedikit melengkung agar dapat menyamai bentuk pergelangan tangan.

Karena berdesain agak melengkung, maka secara otomatis layar yang digunakan pada Watch Fit ini juga melengkung. Namun, tingkat kelengkungan pada layarnya tidak terlalu terlihat dari depan, dengan demikian kelengkungannya terlihat jika dilihat dari sisi samping smartwatch yang berbobot hanya 34 gram tersebut.

Berbicara seputar layar, Huawei Watch Fit dilengkapi dengan panel berbasis AMOLED. Seperti yang kamu tahu, tipe layar ini memiliki kualitas kontras yang sangat baik karena setiap pikselnya dapat menyala sendiri tanpa kelengkapan pencahayaan belakang (backlight) LED. Ukuran layar ini adalah 1,64 inci dengan resolusi 280 x 456 piksel. Dengan demikian, kerapatan piksel yang diberikan layar Watch Fit adalah 326 ppi.

Pada bagian bawah Watch Fit terdapat bagian yang agak berbentuk menonjol. Ini adalah tempat sensor detak jantung. Mungkin Huawei mendesain sensor detak jantung yang agak menonjol supaya lebih optimal ketika mendeteksi pergerakan hemoglobin di dalam pergelangan tangan. Meski bagian bawahnya agak menonjol, tetapi Watch Fit tetap terasa nyaman ketika di pergelangan tangan. Ditambah lagi tali strap perangkat wearable ini terbuat dari bahan silikon sehingga sangat terasa lembut di kulit.

Satu lagi hal yang menarik pada strap Huawei Watch Fit ini adalah bahwa ia menggunakan metode pemasangan yang sangat mirip seperti jam tangan konvensional kebanyakan. Dengan demikian pemakaiannya sangat mirip ikat pinggang, bukan dengan cara memasukkan pin ke salah satu lubang tali dan kemudian ujung tali dimasukkan ke bagian dalam tali lainnya (misalnya seperti Apple Watch).

Pengguna juga dapat melepas tali Watch Fit dengan mudah berkat mekanisme quick release. Caranya adalah mencabut kedua pin yang ada di pangkal tali strap pada bagian bawah smartwatch.

Fitur & akses pengoperasian

Hanya ada satu tombol di Watch Fit, yang terdapat di sisi sebelah kanan. Tombol ini berguna untuk kembali ke tampilan utama smartwatch jika kamu sedang mengakses menu apapun. Sedangkan ketika smartwatch sedang menampilkan halaman utama (atau tampilan waktu), maka tombol tersebut berfungsi untuk mengeluarkan akses menu. Terdapat sangat banyak menu yang tersedia di sini, beberapa di antaranya adalah Workout, Workout Records, Workout Status, Heart Rate, SpO2, Sleep, dan masih banyak lagi.

Karena hanya ada satu tombol, maka tentu saja akses pengoperasian Huawei Watch Fit dapat dilakukan pada layar sentuhnya. Cukup mudah mengoperasikan layar sentuh jam tangan pintar ini. Saat berada di tampilan utama, usap ke arah bawah untuk menampilkan mode malam, pengaturan alarm, pencari ponsel yang terhubung smartwatch, dan pengaturan.

Sedangkan usapan ke arah atas akan menampilkan notifikasi yang masuk ke dalam ponsel terhubung, kamu dapat mengatur notifikasi apa saja yang dapat ditampilkan di Watch Fit, seperti WhatsApp, Email, SMS, dan lain-lain. Sedangkan gerakan ke kiri atau ke kanan akan menampilkan jalan ke menu favorit. Kamu dapat menambahkan hingga 6 menu favorit agar lebih mudah mengaksesnya secara langsung tanpa masuk ke dalam menu-menu di smartwatch.

Ada pula gestur usapan dari kiri ke kanan untuk kembali ke menu jendela sebelumnya ketika kamu sedang berada di menu pengaturan atau salah satu mode. Intinya, pengoperasian yang ada di Watch Fit sangat mudah dan responsif meski transisi pergerakan konten di layar tidak terlalu mulus.

Sama seperti smartwatch lainnya, kamu harus menggunakan aplikasi agar dapat terhubung ke ponsel via Bluetooth. Dalam kasus Watch Fit, kamu harus mengunduh aplikasi Huawei Health yang dapat diunduh secara gratis di Huawei AppGallery, Apple App Store, dan Google Play. Kamu tidak dapat mengatur waktu secara manual langsung di Watch Fit, semuanya harus terhubung ke ponsel via aplikasi Huawei Heatlh dan secara otomatis mengatur waktu dalam smartwatch.

Terdapat 12 fitness dengan ilustrasi animasi bergerak dalam Watch Fit. Salah satunya adalah Reenergize, yang dapat dipilih di Workout > Fitness Courses. Animasi fitness bergerak ini dapat memudahkan pengguna untuk mengikuti pergerakan beberapa olahraga, yang dilengkapi dengan durasi masing-masing pergerakannya. Setiap durasi pergerakan selesai, Watch Fit akan bergetar untuk memberi tahu gerakan selanjutnya.

Baterai yang ada di dalam Watch Fit dapat diisi ulang menggunakan dua pin yang dihubungkan dengan kabel khusus dari paket penjualannya. Agar port di kabel dan port di smartwatch dapat terhubung, Huawei menggunakan mekanisme magnet. Kamu tidak perlu khawatir akan menghubungkan port kutub (+) dan kutub (-) secara terbalik, karena jika kamu tidak sengaja melakukannya, kabel charger tidak akan menempel di Watch Fit.

Performa

GPS yang terintegrasi dalam Watch Fit berguna untuk mencatat seberapa jauh kita bergerak ketika melakukan olahraga di luar ruangan. Ya, jika kamu sedang mengaktifkan mode olahraga di dalam rumah seperti push-up atau sebagainya, maka fitur GPS tidak akan aktif.

Dalam kondisi cuaca cerah, waktu rata-rata yang diperlukan untuk menangkap sinyal GPS oleh Watch Fit adalah 25 detik. Setelah sinyal GPS sudah ditangkap, maka koneksi yang dihadirkannya cukup stabil di seluruh situasi jalanan apa pun. Bahkan ketika menggunakan mode bersepeda dengan GPS, sinyal navigasinya tetap terhubung ketika melintas di bawah jempatan yang tidak terlalu panjang. Sinyal GPS juga tetap stabil ketika Huawei Watch Fit sedang dikenakan di dalam mini market.

Selesai berolahraga, kamu dapat menghentikan pelacakan olahraga dengan menekan tombol yang ada di samping Watch Fit. Setelah itu, data-data selama kamu berolah raga (contohnya bersepeda) akan terekam di dalam smartwatch maupun aplikasi Health pada perangkat pintar yang terhubung.

Dalam mode bersepeda, data-data yang tersimpan di dalam Watch Fit adalah jarak yang ditempuh, durasi waktu bersepeda, jumlah kalori yang terbakar, kecepatan rata-rata, kecepatan maksimal, grafik detak jantung, dan lain-lain. Sedangkan data olahraga yang tersimpan di aplikasi Health sama seperti di smartwatch, tetapi menambahkan jalur yang dilalui dalam peta. Seluruh informasi yang disuguhkan cukup mudah dimengerti dan lengkap.

Sensor detak jantung pada Watch Fit memiliki respons yang cukup cepat. Asalkan masih menempel pada kulit lengan, meski talinya tidak dipasang terlalu ketat, smartwatch ini masih dapat mendeteksi detak jantung. Sedangkan untuk mendeteksi saturasi oksigen, kamu harus menggunakan fitur SpO2 pada keadaan tenang dan tidak terlalu banyak gerak. Butuh waktu sekitar hampir 1 menit bagi Watch Fit untuk menuntaskan pendeteksian kadar oksigen dalam tubuh.

Seperti kebanyakan smartwatch, Huawei Fit dapat mendeteksi tidur kamu dan mencatat berapa lama kamu tidur. Smartwatch ini menyarankan untuk tidur selama 8 jam sehari, jika kamu kurang tidur selama durasi tersebut dalam sehari, maka akan tampil rekomendasi agar kamu memiliki kualitas tidur yang disarankan. Perlu diingat bahwa agar dapat mendeteksi tidur, kamu harus menggunakan smartwatch ini. Karena bentuknya yang tidak terlalu besar, Watch Fit lumayan nyaman saat dipakai ketika tidur.

Salah satu faktor terpenting bagi smartwatch adalah layar. Konten yang tampil pada layar terlihat mulus dan tetap terlihat meski sedang menampilkan font ukuran sangat kecil. Oleh karena itu, informasi seperti grafik detak jantung tetap terpapar dengan baik. Satu lagi hal yang menarik adalah bahwa Watch Fit terintegrasi dengan sensor cahaya. Dengan demikian ia mampu mendeteksi intensitas cahaya untuk menyesuaikan kecerahan layarnya.

Pada saat matahari sangat terik, konten pada layar Watch Fit masih dapat terlihat. Tulisan-tulisan pada menu smartwatch ini pun dapat terbaca sehingga menjadikannya cukup mudah untuk dioperasikan. Respons gestur Watch Fit juga dapat diandalkan setiap saat kamera selalu aktif menyala tanpa terlalu memiringkan pergelangan tangan.

Mungkin hal yang paling penting dalam sebuah smartwatch adalah baterainya. Selama menggunakan Watch Fit, efisiensi baterainya lumayan irit. Ketika menggunakannya seperti selayaknya jam tangan standar, tanpa mengaktifkan mode olahraga apapun, daya tahan baterainya tersisa 87% selama pemakaian 24 jam atau sehari. Sedangkan penggunaan 2 hari atau 48 jam, sisa baterai daya yang dimilikinya adalah 71%. Sedangkan ketika digunakan selama 144 jam atau 6 hari, daya baterai yang tersisa adalah 26 persen.

Sebagai informasi, daya tahan baterai Watch Fit di atas tetap selalu terhubung ke ponsel via Bluetooth dan hampir selalu dikenakan.

Dalam durasi sekitar 3,5 jam menggunakan mode olahraga dengan GPS aktif, daya baterai yang berkurang adalah 31 persen. Dengan demikian, daya baterai Watch Fit akan terpakai secara keseluruhan jika mengaktifkan GPS selama sekitar 11 jam. Durasi ini hampir mirip dengan klaim Huawei ketika Watch Fit menggunakan mode GPS tanpa henti, yaitu 12 jam.

Huawei melengkapi Watch Fit dengan 96 mode olahraga. Tentu saja dari sekian banyak mode tersebut, ada mode olahraga renang. Artinya, smartwatch ini tahan air agar tetap aman digunakan saat berenang. Daya tahan air pada perangkat ini adalah 5 ATM atau setara dengan kedalaman 50 meter.

Saat terkena air, respons layar sentuh pada Watch Fit masih dapat diakses dengan lancar. Sebagai catatan, ada perangkat tahan air tetapi ketika layar sentuhnya masih ada sisa air, maka kita akan kesulitan saat mengoperasikan layar perangkat tersebut sebelum dilap dengan kain atau sejenisnya.

Ketika terhubung ke ponsel, kamu juga dapat mengakses playback pemutaran musik jika kamu sedang menjalankan aplikasi seperti Spotify atau semacamnya. Akses playback ini termasuk previous, next, play, pause, dan volume.

Sejutaan tapi lengkap

Huawei Watch Fit akan cocok untuk seluruh pengguna yang berbeda-beda. Karena perangkat ini memberikan aneka fitur yang diperlukan untuk berolahraga. Selain itu, kualitas layar saat di bawah sinar matahari tetap terlihat, dan kamu tidak perlu repot-repot menyesuaikan kecerahannya secara manual ketika masuk ke penerangan berbeda karena terdapat fungsi Auto Brightness.

Soal baterai, smartwatch ini juga cukup irit karena mampu bertahan hingga 6 hari dan menyisakan daya baterai sebayak 26 persen. Klaim Huawei jika Watch Fit mampu memberikan daya tahan baterai hingga 10 hari mungkin benar, dan tentu saja efisiensi baterai juga bergantung pada penggunaannya.

Baterai wearable ini juga cukup irit ketika kamu menjalankan mode olahraga yang membutuhkan koneksi GPS. Hal yang tidak kalah penting adalah proses pengisian yang cepat. Watch Fit membutuhkan waktu 58 menit untuk mengisi hingga 100% dari keadaan daya baterai sebesar 23%.

Dengan harga Rp1.399.000, Huawei Watch Fit memiliki harga terjangkau serta dilengkapi beragam fitur, dan tentu saja cocok bagi kamu yang sedang mencari smartwatch.

Editor
Share
×
tekid
back to top