Harga di App Store naik, Apple kena kritik bos Epic Games
CEO Epic Games, Tim Sweeney mengkritik Apple atas kenaikan harga yang diterapkan pada toko aplikasi App Store.
Apple dilaporkan mulai menerapkan kebijakan mereka untuk menaikkan harga App Store di sejumlah negara. Kenaikan harga di toko aplikasi App Store dikaitkan dengan pelemahan beberapa mata uang terhadap dolar AS.
Sayangnya, kebijakan yang mulai diterapkan Apple pada Oktober 2022 ini justru mendapat kritikan dari CEO Epic Games, Tim Sweeney. Menurutnya, Apple tidak seharusnya menaikkan harga pada toko aplikasi App Store.
“Mereka secara sepihak memaksakan kenaikan harga pada pengembang di beberapa negara tanpa pembenaran apa pun. Pengembang tidak punya pilihan selain mematuhinya karena App Store adalah satu-satunya cara mereka dapat menjangkau lebih dari satu miliar pengguna iOS,” ujar Tim Sweeney, dilansir dari MacRumors (6/10).
Sweeney menambahkan, pengembang aplikasi tidak memiliki alternatif lain di luar App Store. Hal ini karena tidak ada metode alternatif lain yang dapat dilakukan developer untuk menyediakan aplikasi bagi pelanggan mereka yang menggunakan perangkat iPhone dan iPad.
Apple diketahui mulai mengungkapkan rencana mereka untuk menaikkan harga App Store pada September lalu. Harga yang dipatok raksasa teknologi asal Cupertino untuk App Store ini dibagi secara berjenjang sesuai dengan pelemahan mata uang terhadap dolar AS yang terjadi di kawasan tersebut. Tingkat harga penuh untuk App Store di seluruh kawasan telah tercantum pada situs resmi milik Apple.
Kenaikan ini berlaku untuk sebagian besar negara di kawasan Eropa yang menggunakan mata uang Euro. Di samping itu, Apple juga menerapkan kenaikan ini di sejumlah negara lain termasuk Chili, Mesir, Jepang, Malaysia, Pakistan, Polandia, Korea Selatan, Swedia, dan Vietnam.
Sebagai informasi, Apple dan Epic Games diketahui telah berseteru dalam beberapa tahun belakangan. Keduanya terlibat dalam pertempuran hukum yang panjang terkait dengan kebijakan yang diterapkan di App Store. Epic Games sendiri mengajukan gugatan terhadap Apple agar mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga dapat beroperasi di iOS, dan bukan hanya App Store.
