Hacker berhasil kelabui AI dengan mudah

Kabar mengejutkan menampar teknologi kecerdasan buatan (AI). Setelah sempat digembar-gemborkan menjadi salah satu elemen penting dalam hal keamanan siber, AI dikabarkan berhasil dikelabui oleh hacker.

MIT Computer Science and Artificial Intelligence Labroratoy (CSAIL), menunjukan bahwa kecerdasan buatan sekelas Google Image Recognition, bisa dikalahkan oleh hacker dengan metode yang tak biasa. Menurut CSAIL metode baru peretasan ini bekerja 1000 kali lebih cepat dibanding cara konvensional.

Simulasi yang dilakukan oleh CSAIL, adalah dengan mengubah piksel demi piksel suatu gambar menjadi gambar yang berbeda. Pada sebuah percobaan terhadap gambar seekor anjing, hacker mampu mengubahnya menjadi dua orang berpakaian ski di gunung salju. Namun algortima AI masih menganggap bahwa itu adalah gambar seekor anjing.

 

 

Lebih lanjut, peneliti MIT memperingatkan bahwa kerentanan teknologi ini dapat digunakan untuk mengelabui algoritma keamanan TSA (Transportaion Security Administration). Dikhawatirkan peretas dapat menyamarkan gambar bom dari pencitraan milik TSA. Tentu ini sangat mengkhawtirkan bagi isu keamanan internasional.

Selain itu, metode peretasan ini juga dapat membuat sistem kecerdasan buatan pada industri otomotif terkena dampaknya. Karena peretas dapat mengubah rambu-rambu jalan yang akan menipu mobil otomatisasi, sehingga mampu meningkatkan risiko kecelakaan.

Meski produsen mobil sadar akan ancaman ini dan mengambil langkah cepat untuk mencapai otonomi tingkat 5, namun mereka tidak dapat menghadirkan solusi lebih cepat. Ini berarti mobil otomatisasi masih sangat rentan terhadap serangan siber.