×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

BRIN Dorong Pengembangan Artificial General Intelligence Berbasis Blockchain

Oleh: Tek ID - Selasa, 16 September 2025 18:59

BRIN dorong pengembangan Artificial General Intelligence (AGI) berbasis blockchain, ajak kolaborasi riset desentralisasi untuk kemajuan ekonomi nasional.

BRIN Dorong Pengembangan Artificial General Intelligence Ilustrasi kecerdasan buatan. dok. freepik.com

Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kian meluas dari sektor perkantoran hingga pertanian. 

Namun, riset terbaru menunjukkan teknologi ini terus berevolusi menuju level yang lebih kompleks, yakni artificial general intelligence (AGI), yang dinilai lebih modern dan menyerupai pola pikir manusia.

Hal tersebut disampaikan Zamroni, Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan (PR EMK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam pelatihan bertajuk “Technical AI and Blockchain Base AI Training” di Kampus BRIN Kawasan Sains dan Teknologi Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

“AI itu pada dasarnya perlu dilatih. Karena AI, khususnya AGI, masih dalam tahap pengembangan,” ujar Zamroni, dikutip dari laman BRIN.

Zamroni mencontohkan pengembangan AGI oleh pelaku teknologi global, seperti Elon Musk, yang mendorong evolusi AI melalui platform Grok. Namun, ia menekankan bahwa model AGI yang dikembangkan perusahaan besar cenderung bersifat sentralistik.

“Pelatihan ini mengajak peserta melatih AI dengan platform yang tidak tersentral. Konsep AGI yang dibangun adalah desentralisasi, artinya siapapun bisa ikut berpartisipasi setelah memenuhi persyaratan teknis,” jelasnya.

Dengan pendekatan blockchain, partisipasi publik dapat berlangsung lebih terbuka. Hal ini berbeda dengan platform AI konvensional yang bersifat tertutup, sehingga masyarakat tidak bisa ikut terlibat dalam proses pengembangan.

Menurut Zamroni, AGI ibarat bayi baru lahir yang belum bisa melakukan apa-apa kecuali menangis. Teknologi ini masih berada pada tahap awal, namun sudah berjalan dan menunjukkan arah perkembangan.

“AI yang ada sekarang dibangun atas dasar LLM yang di-coding dan didesain. Kalau AGI, dia seolah dilahirkan seperti otak manusia,” ungkapnya.

Dengan dukungan teknologi blockchain, AGI bisa dikembangkan secara lebih terbuka untuk memberikan manfaat luas, termasuk bagi perekonomian nasional.

Zamroni menambahkan, riset AGI di BRIN juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, baik akademisi maupun institusi dalam dan luar negeri. 

Fokus riset mencakup kajian dari sisi front end maupun back end, dengan BRIN sebagai lembaga penelitian yang berperan dalam pengembangan dan evaluasi teknologi.

“Isu tentang AGI bisa dicarikan kajian tersendiri, bagaimana desentralisasi AGI mampu memberikan manfaat nyata bagi perekonomian suatu negara,” ujarnya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi para periset dalam memperluas kajian serta memperkuat kerja sama untuk membangun AGI berbasis desentralisasi di Indonesia.

×
back to top