Gemini Live: Revolusi AI Google di I/O 2025
Google kembali memukau dunia teknologi dengan sejumlah inovasi teranyar yang diprediksi mengubah cara pengguna berinteraksi dengan teknologi.

Google kembali memukau dunia teknologi dengan sejumlah inovasi teranyar yang diprediksi mengubah cara pengguna berinteraksi dengan teknologi. Dalam gelaran Google I/O 2025, perusahaan asal Mountain View ini mengumumkan kehadiran Gemini Live, fitur AI canggih yang akan diintegrasikan ke browser Chrome, bersama dengan kemampuan Deep Think dan akses ke fitur lawas seperti Flash. Langkah ini menegaskan ambisi Google untuk memperluas dominasi di bidang kecerdasan buatan.
Gemini Live diklaim sebagai terobosan terbesar dalam hal interaksi manusia dengan AI, seperti dilansir dari HardwareZone. Fitur ini memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan kompleks atau meminta analisis data secara langsung melalui perintah suara atau teks di Chrome. Misalnya, pengguna bisa bertanya, "Bandingkan pertumbuhan ekonomi Asia dan Eropa dalam 5 tahun terakhir", dan Gemini Live akan menjawab dengan grafik, prediksi, serta rekomendasi dalam hitungan detik. Kemampuan real-time processing-nya didukung oleh infrastruktur cloud terbaru Google, yang mengurangi latensi secara signifikan.
Tak kalah menarik, fitur Deep Think dirancang untuk menjawab pertanyaan yang memerlukan analisis mendalam. Contohnya, pengguna dapat meminta AI untuk "Rancang strategi pemasaran untuk produk X di pasar Indonesia dengan budget Rp500 juta". Deep Think akan memberikan breakdown mulai dari target audiens, platform digital, hingga prediksi ROI. Google menyebut fitur ini sebagai "asisten profesional" yang bisa dipakai oleh pelajar, pekerja, hingga pengusaha.
Integrasi Gemini Live dan Deep Think ke Chrome menandai era baru browser sebagai pusat AI. Pengguna tak perlu lagi membuka aplikasi terpisah untuk memanfaatkan kecerdasan buatan. Selain itu, Google mengonfirmasi dukungan akses ke konten berbasis Flash melalui emulator AI, memungkinkan pengguna membuka arsip lama tanpa risiko keamanan. Langkah ini disebut sebagai solusi atas penghapusan Flash Player pada 2020 silam.
Inovasi ini akan dirinci lebih lanjut di ajang tahunan Google I/O 2025. Para developer juga diberi akses awal ke Gemini API untuk eksperimen. Dengan langkah ini, Google tak hanya memperkuat posisinya di persaingan AI, tetapi juga membuka pintu bagi ekosistem teknologi yang lebih kolaboratif. Pertanyaan besarnya: akankah Gemini Live menjadi penyaing ChatGPT dan Copilot? Jawabannya mungkin terungkap tahun depan!