Fitur baru Twitter batasi pengguna non-Premium balas tweet
Namun, penggunaan fitur baru ini tidak terbatas pada akun berbayar karena akun non-Premium juga dapat membatasi balasan pada postingan Twitter/X mereka.
Twitter, atau yang sekarang disebut X, memperkenalkan kontrol baru yang membatasi sebuah postingan hanya dapat dikomentari oleh akun terverifikasi. Namun, penggunaan fitur baru ini tidak terbatas pada akun berbayar karena akun non-Premium juga dapat membatasi balasan pada postingan mereka.
Sebelumnya, Twitter meluncurkan kontrol untuk membatasi balasan ke “Akun yang Anda ikuti” atau “Hanya akun yang Anda sebutkan” pada tahun 2020. Namun, saat itu, pengguna hanya dapat memilih pengaturan ini sebelum memposting tweet.
Pada tahun 2021, Twitter memperluas cakupan fitur agar pengguna dapat mengontrol balasan setelah tweet dipublikasikan. Kendati demikian, pengguna tetap dapat meng-quote tweet meskipun balasannya dibatasi.
Hadirnya fitur baru ini menunjukkan bagaimana platform memprioritaskan akun terverifikasi. Meskipun niat Musk adalah mengurangi spam dalam balasan, tidak ada jaminan bahwa akun terverifikasi tidak akan memposting informasi yang salah atau berbahaya.
- Paxel Raih Aplikasi Harian Terbaik Google Play 2025, Buktikan Dominasi di Layanan Logistik,
- Sora Melesat di Android, 470 Ribu Unduhan di Hari Pertama Ketersediaan di Play Store
- Indonesia, India, dan Vietnam Pimpin Pertumbuhan Aplikasi Digital Global 2025, Game Selular Jadi Pendorong
- Sosialisasi Aplikasi One by IFG Terus Digencarkan, Integrasi Solusi Finansial dan Kesehatan
Awal pekan ini, laporan NBC News mencatat bahwa banyak akun terverifikasi di X memposting berita palsu tentang Presiden AS Joe Biden yang mengalokasikan USD8 miliar sebagai bantuan militer ke Israel.
Akun bot atau spam telah menjadi sorotan utama Musk sejak dia mengakuisisi Twitter yang dia ganti namanya menjadi X. Lebih dulu, perusahaan membatasi jumlah DM dan cuitan yang dapat dilihat per hari.
Tidak lain dan tidak bukan, rangkaian upaya tersebut dilakukan Musk untuk menggiring penggunanya berlangganan akun Premium, yang sebelumnya disebut Twitter Blue. Seperti diketahui, keuangan perusahaan semakin anjlok sejak diakuisisi oleh pemimpin Tesla tersebut.









