sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Selasa, 11 Mei 2021 12:05 WIB

Facebook uji coba fitur baru untuk tekan hoaks

Dalam upaya Fecebook menekan hoaks di platform-nya, para pengguna akan diminta membaca berita sebelum membagikannya.

Facebook uji coba fitur baru untuk tekan hoaks
Credit : Pixabay

Salah satu masalah yang dialami oleh Facebook saat ini adalah penyebaran hoaks yang masif di platform-nya. Salah satu hal yang menyebabkan ini terjadi dikarenakan rendahnya literasi digital dan malasnya pengguna untuk membaca isi berita secara menyluruh sebelum disebar.

Facebook sudah mencoba berbagai cara untuk menekan angka penyebaran hoaks di platform-nya. Salah satu caranya dengan meluncurkan fitur baru yang cukup menarik. Para pengguna nantinya akan diminta untuk membaca berita yang ingin mereka bagikan sebelum dibagikan di linimasa atau ke pengguna lain. Fitur ini akan diterapkan untuk semua pengguna platform tersebut.

Pada tahap awal, Facebook akan melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum menggulirkan fitur ini secara resmi. Tes ini akan menjangkau 6% pengguna Android Facebook secara global dalam peluncuran bertahap yang bertujuan untuk mendorong “berbagi informasi” tentang berita di platform tersebut.

Pengguna masih dapat dengan mudah untuk membagikan cerita tertentu. Tetapi idenya adalah dengan menambahkan peringatan sebelum membagikan sebuah cerita. Dengan begitu, Facebook berharap pengguna memikirkan kembali motivasi untuk membagikan jenis konten yang menyesatkan.

Techcrunch (11/5) melaporkan pada pertengahan tahun lalu, Facebook juga sudah memiliki sebuah tindakan preventif untuk penyebaran berita hoaks. Salah satunya adalah meluncurkan pesan pop-up untuk memperingatkan pengguna sebelum mereka membagikan konten apapun yang berusia lebih dari 90 hari.

Namun, tampaknya hal ini tidak terlalu berpengaruh dalam memerangi hoaks. Jadi wajar, mereka terus mencari cara untuk benar-benar mengurangi bahkan menghilangkan berita hoaks.

Sebenarnya, fitur ini sebelumnya sudah diuji coba oleh Twitter beberapa waktu lalu. Mereka kemudian meluncurkan fitur yang meminta pengguna membaca tautan sebelum me-retweet-nya dikarenakan kesuksesan dalam uji coba.

Share
×
tekid
back to top