sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
Minggu, 12 Mei 2019 09:05 WIB

Blockchain dan Indonesia, bisa seefektif apa?

Tujuan dari penerapan sistem ini sangat luas, bisa dari sektor privat maupun pemerintahan. Diharapkan kedepannya, adopsi Blockchain di Indonesia akan terus meningkat.

Menurut Executive Director of Asosiasi Blockchain Indonesia, Muhammad Deivito Dunggio, "banyak manfaat dari Blockchain untuk diadopsikan di Indonesia, baik di sektor privat atau pemerintah."

Blockchain merupakan salah satu sistem baru. Bukan hanya di Indonesia, bahkan di negara-negara maju pun menganggap Blockchain masih merupakan salah satu hal yang baru.

Padahal, sistem ini sudah berada bersama teknologi lain selama 10 tahun. Ya, jika Anda jeli, sebenarnya Blockchain merupakan teknologi yang diadopsi oleh salah satu mata uang digital Bitcoin.

Kontradiksi penggunaan Bitcoin pun terjadi di Indonesia. Awalnya, mata uang digital tersebut dicekal. Tapi, pada akhirnya Indonesia pun terbuka untuk mata uang digital itu.

Beberapa tahun kemudian, teknologi Blockchain pun semakin erat dipakai oleh berbagai perusahaan di Indonesia. Bahkan, pemerintah Indonesia pun sudah mulai meliriknya.

Executive Director of Asosiasi Blockchain Indonesia, Muhammad Deivito Dunggio mengatakan, saat ini sudah ada total belasan perusahaan Blockchain yang terdaftar di asosiasi mereka.

"Ada 18 exchange di Indonesia yang terdaftar dengan kami, dan semuanya sudah memiliki legal. Tapi, ada yg belum memiliki PT. Belum ada regulasi dari pemerintah mengenai perusahaan Blockchain harus berupa PT," katanya.

Deivito mengatakan, tujuan dari penerapan sistem ini pun sangat luas di bidang pemerintahan. Menurutnya, saat ini, data kependudukan Indonesia masih berceceran.

"Data KTP ada di dukcapil, data kesehatan masih ada di rumah sakit masing-masing dan lainnya. Dengan menggunakan teknologi Blockchain, semua data bisa dikumpulkan dan dapat diakses lebih mudah," ungkapnya.

Dia juga mengatakan, teknologi Blockchain juga dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan pemilu.

"Saya juga sedang melakukan pendekatan ke pemerintah, ingin menggunakan teknologi Blockchain. Dengan teknologi Blockchain, bisa memudahkan dalam rangka melakukan pemilu," sebutnya.

"Semuanya akan terjadi secara realtime dan transparan. Kita juga tidak harus menunggu satu bulan untuk melakukan perhitungan."

Contoh kasus lain, di PBB misalnya, sudah ada inisiasi wakaf menggunakan blockchain. "Hal ini dikarenakan metode dari Blockchain yang transparan, namun keamanannya tetap terjaga. Jadi, semakin banyak orang yang mengawasi, makin sedikit orang yang berani melakukan penyelewengan," sebutnya dengan serius.

Saat ditanyakan mengenai keamanan, Deivito mengatakan bahwa keamanan dari Blockchain sangat terjaga. Meskipun dia tak dapat menampik, bahwa saat ini banyak kasus peretasan. Dia berharap, kedepannya adopsi Blockchain di Indonesia akan terus meningkat.

Share
×
tekid
back to top