sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Jumat, 20 Jul 2018 06:00 WIB

Blockchain bantu petani tingkatkan produktivitas

Blockchain adalah teknologi pencatatan transaksi terintegrasi yang transparan dan aman, karena semua input memiliki kode unik yang tidak dapat diubah

Blockchain bantu petani tingkatkan produktivitas

Tidak terlalu berlebihan jika blockchain telah mengubah cara kerja dunia yang mana beragam studi kasus dari teknologi ini memungkinkan membawa beragam solusi dari setiap tantangan yang dihadapi. Banyak yang salah kaprah jika blockchain itu ‘satu kesatuan’ dengan bitcoin. Padahal teknologi blockchain memiliki kegunaan yang sangat luas di berbagai bidang. Jika diibaratkan dalam sebuah smartphone, blockchain adalah sistem operasi (Android/iOS) dan bitcoin adalah salah satu aplikasi yang berjalan di atas blockchain.

Blockchain adalah teknologi pencatatan transaksi terintegrasi yang transparan dan aman, karena semua input memiliki kode unik yang tidak dapat diubah. “Intinya, teknologi blockchain itu adalah kesepakatan. Misalnya semua komputer sepakat melakukan sesuatu terhadap data yang tersimpan. Selain itu, ia juga dapat menjadi jalan keluar untuk mengakui kepemilikan,” kata Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia, Steven Suhadi.

Steven juga menyinggung soal kekuatan dan kelemahan teknologi blockchain, “kekuatan dari teknologi tersebut adalah menggunakan sistem terdesentralisasi yang mana cara penerapannya terangkum dalam smart contract agar memastikan transaksi teresekusi sebagai mestinya. Transaksi yang ditawarkan juga bersifat transparan. Kelemahannya dari blockchain adalah bahwa teknologi ini terbilang masih sangat baru, sama seperti ketika internet pada tahuh 90-an, penerapannya belum merata.”

Di Indonesia sendiri, teknologi blockchain sangat kondusif, yang dibutuhkan secara infrastruktur adalah “regulasi demi perkembangan yang positif.” Tantangan utama di Indonesia adalah edukasi akan teknologi tersebut.

Salah satu perusahaan di Indonesia yang mulai mengembangkan blockchain adalah HARA yang diklaim memberikan solusi berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan dalam pasar data- exchange dalam aneka sektor yang paling memiliki dampak sosial di dunia.

Perusahaan tersebut menggunakan data untuk membantu para petani meningkatkan produkstivitas “dengan cara mengumpulkan data dan kemudian dihitung,” kata Chief Technology Officer HARA, Imron Zuhri. “Data tersebut sangat krusial, tidak semua orang percaya akan membagikan datanya. Makanya kita menggunakan teknologi blockchain.”

Selain menghilangkan makelar, penggunaan blockchain juga membantu mengantarkan data ke bank agar petani lebih mudah jika akan berhubungan dengan bank untuk segala hal. Untuk mengumpulkan data petani, Imron mengaku dibantu oleh agen mereka di lapangan.

Imron berkisah awalnya mereka banyak mengalami kegagalan, awalnya para petani tidak tertarik mengumpulkan data. Namun, HARA mempunyai ide agar memberi poin setiap para petani memberi data. Data-data tersebut menyertakan luas lahan, tanggal panen, jenis tanaman, dan lain-lain.

Saat ini sudah ada 3.000 petani yang memberi data ke mereka, bulan depan HARA menargetkan 6.000 data petani. “Berhubungan dengan petani bukanlah sesuatu yang mudah, jadi kami harus memiliki pengetahuan lokal,” tutup Imron.

Nantinya data tersebut dapat digunakan untuk memberi informasi pertani mana yang sedang panen dan pihak mana yang sedang mencari hasil dari lahan yang ditangani oleh petani. Jadi, tepat sasaran, tanpa makelar, dan tentu data tetap aman.

Share
×
tekid
back to top