sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Selasa, 03 Sep 2019 11:12 WIB

Aplikasi Deepfake asal Tiongkok punya masalah privasi

Aplikasi penukar wajah kembali viral karena masalah privasi. Kali ini, aplikasi deepfake asal Tiongkok bernama Zao yang menjadi viral.

Aplikasi Deepfake asal Tiongkok punya masalah privasi
Source: Google

Sebuah aplikasi penukar wajah (face-swap) kembali menjadi viral, terutama di antara pengguna iPhone di Tiongkok. Padahal aplikasi ini belum lama meluncur, namun berhasil meroket ke puncak toko aplikasi milik Apple itu. 

Zao dapat diunduh secara gratis di App Store. Saking populernya, Zao juga mampu mendongkrak aplikasi serupa bernama Yanji untuk menempati posisi kelima. Tidak seperti Face-App yang mampu mengubah usia wajah penggunanya, Zao mampu menempelkan wajah pengguna ke adegan populer dalam film. 

Konsepnya sangat mirip dengan deepfake yang sebelumnya juga sempat mengguncang dunia maya. Pada dasarnya, ini memang deepfake. Seorang pengguna Twitter dari Tiongkok bahkan mengklaim, kalau proses penukaran wajah ini hanya berlangsung selama 8 menit saja. 

Di samping viral karena kecanggihannya, aplikasi ini ternyata mengalami masalah privasi. Bloomberg (3/9) mencatat dalam versi awal Zao, aplikasi ini memberikan pernyataan sebagai berikut:”semua konten yang dibuat oleh pengguna bersifat gratis, tidak dapat dibatalkan, permanen, dapat ditransfer dan lisensinya dapat dibatalkan.” Hal ini membuat pengembang Zao mampu melakukan apa saja dengan foto wajah pengguna. 

Pasalnya, sebelum dapat menggunakan aplikasi ini, pengguna harus memasukkan beberapa detail mengenai wajahnya. Pengguna mesti membuat beberapa foto ketika sedang membuka mulut dan mengedipkan mata untuk menciptakan deepfake yang lebih realistis.  

Terkait dengan kabar itu, sejumlah pengguna langsung memberikan rating jelek untuk aplikasi ini di App Store. Bahkan E-Commerce Research Center di Tiongkok sampai meminta pemerintah setempat untuk menyelidiki aplikasi tersebut. 

Kejadian ini menjadi peringatan bagi pengguna aplikasi di smartphone agar lebih berhati-hati. Pasalnya tidak semua aplikasi menjanjikan keamanan data para penggunanya. Jadi teliti dulu sebelum memutuskan menggunakan sebuah aplikasi, apalagi kalau sampai berhubungan dengan data pribadi. 

Share
×
tekid
back to top