Android segera kejar jumlah pendapatan gim dari iOS
Saat ini, iOS menyumbang pendapatan total dari aplikasi dan gim sebesar 48,9 persen. Sedangkan Android hanya menyumbang 35,8 persen.
Pengguna smartphone berbasis Android saat ini memang jauh lebih besar dari pesaingnya, yakni iOS. Namun, hal ini tidak menjadikan Android memiliki keuntungan yang lebih besar dari sisi pendapatan terutama dari aplikasi dan gim jika dibandingkan dengan Apple.
Namun, pernyataan tersebut bisa saja terpatahkan dalam waktu dekat ini. Hal ini dikarenakan baru-baru ini, menurut hasil riset terbaru dari Newzoo, pendapatan Android dari aplikasi dan gim dikabarkan meningkat cukup drastis.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa total pendapatan aplikasi dan gim secara global akan mencapai USD68,5 miliar pada 2019, naik 26,7 persen YoY. Tiongkok akan menjadi pasar yang menyumbang banyak keuntungan, yakni sekira USD21,6 miliar, diikuti oleh Amerika Serikat dengan USD12,1 miliar, seperti dilansir dari laman Wccftech (18/9/2019).
iOS dilaporkan akan menyumbang total USD33,5 miliar, dengan pangsa pasar sebesar 48,9 persen. Sedangkan di sisi lain, Android akan menyumbang sekira USD24,5 miliar dan memiliki pangsa pasar 35,8 persen. Sedangkan sisanya berasal dari Aptoide.
Sementara Android tertinggal dari sisi pendapatan dari aplikasi dan gim, iOS sebagai platform, masih sangat tertinggal dari Android. Saat ini, Android sebagai platform memiliki total pangsa pasar sebesar 51 persen.
Peningkatan ini terutama dapat didorong oleh munculnya game kompetitif seperti PUBG Mobile dan MOBA seperti Auto Chess dan alternatif lainnya. Idealnya, gim ini akan menempatkan Play Store di atas App Store, tetapi masalahnya terletak pada kenyataan bahwa banyak pertumbuhan akan terjadi di Tiongkok, di mana banyak gim tersebut dilarang untuk dimainkan.
Newzoo memperkirakan, game Android akan bertanggung jawab atas 56 persen dari semua pendapatan game mobile, dibandingkan 44 persen untuk iOS.
Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa akan ada 3,8 miliar smartphone yang digunakan secara aktif pada tahun 2019, dengan pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 7,6 persen.
Tiongkok sendiri akan mencapai lebih dari seperempat dari angka ini. Pada 2022, jumlah pengguna smartphone di seluruh dunia akan mencapai 3,9 miliar. Sedangkan Seiring dengan berjalannya waktu, Timur Tengah dan Afrika, Amerika Latin, serta Asia Tenggara juga akan menjadi penyumbang meningkatnya penggunaan smartphone di dunia.
