AMD dan NVIDIA sepakat kembangkan chip berbasis ARM untuk PC Windows
Perusahaan chipset terkenal AMD dan NVIDIA dikabarkan sedang merancang chip PC Windows berbasis ARM.
AMD dan NVIDIA dilaporkan sedang merancang prosesor berbasis ARM untuk PC Windows. Hal ini secara signifikan dapat meningkatkan rendahnya penjualan PC Windows berbasis ARM saat ini sekaligus mengurangi pangsa pasar Qualcomm.
Qualcomm telah menjadi satu-satunya penyedia prosesor PC Windows berbasis ARM selama beberapa tahun, tetapi perjanjiannya dengan Microsoft akan berakhir pada tahun 2024. Dilansir dari Gizmochina (24/10), chip AMD dan NVIDIA dapat tersedia segera pada tahun 2025, sehingga memberi Microsoft lebih banyak pilihan untuk perangkatnya.
Microsoft dilaporkan mendorong AMD dan NVIDIA untuk memasukkan “fitur AI mutakhir” ke dalam chipnya, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin cocok untuk para profesional kreatif dan pengguna lain yang mengandalkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Microsoft juga baru-baru ini memperkenalkan Windows Copilot, perangkat lunak yang disempurnakan dengan AI, yang diharapkan menjadi bagian penting dalam penggunaan Windows. Oleh karena itu, perusahaan menekankan fitur AI pada silikon tersebut. Kita juga dapat melihat beberapa fitur yang berfokus pada game, seperti perangkat keras grafis yang kuat dan teknologi peningkatan gambar.
- Kingston Luncurkan Dual Portable SSD, Solusi Penyimpanan Praktis untuk Pengguna Multi-Perangkat
- Cisco Rilis Unified Edge, Platform Baru untuk Menjalankan Agentic AI Langsung di Lokasi Data
- Kingston Rilis SSD 8TB Super Cepat, Cocok untuk Gamer dan Kreator Konten
- Bangkitnya Pasar DRAM Global Bawa Kingston Pertahankan Dominasi 22 Tahun di Pasar Memori
Prosesor PC berbasis ARM biasanya menawarkan daya tahan baterai yang jauh lebih baik dibandingkan chip berbasis x64 dari Intel dan AMD. Hal ini memungkinkan untuk laptop dengan daya tahan lebih lama atau desain lebih tipis dan ringan.
Misalnya, chip PC Qualcomm dipuji karena daya tahan baterainya yang lama dan pilihan konektivitasnya, tetapi chip tersebut juga dikritik karena kinerjanya yang buruk. Masuknya AMD dan NVIDIA ke pasar dilaporkan dapat memberikan tekanan pada Qualcomm untuk meningkatkan kinerjanya.









