Ada celah keamanan, akun TikTok bisa diretas
TikTok dilaporkan memiliki celah keamanan. Celah ini memungkinkan peretas untuk mengakses akun pengguna aplikasi tersebut.
Source: Google
TikTok dilaporkan memiliki beberapa kerentanan di dalam aplikasinya. Celah ini kabarnya dapat digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk mengirimkan pesan palsu yang seolah-olah berasal dari TikTok. Pesan itu berisi tautan yang dapat diakses oleh penerima.
Laporan itu diberikan oleh perusahaan riset keamanan siber, Check Point Research. Penelitian ini sendiri dilakukan pada 20 November silam. Berkenaan dengan itu, aplikasi buatan Tiongkok ini menyatakan sudah memperbaiki semua kerentanan itu pada pertengahan Desember.
Ketika penerima pesan mengakses tautan yang diberikan, pelaku dapat menyerang akun mereka. Tidak hanya itu, pelaku kejahatan siber ini dapat mengendalikan akun pengguna, termasuk mengunggah video atau pun mendapatkan akses ke video pribadi pengguna yang terdampak.
“TikTok berkomitmen untuk melindungi data pengguna… Seperti banyak organisasi, kami mendorong peneliti keamanan yang bertanggung jawab untuk secara pribadi mengungkapkan kerentanan ini kepada kami… sebelum mengungkapkan kepada publik. Check Point setuju bahwa semua masalah yang dilaporkan sudah ditangani dengan versi terbaru aplikasi kami. Kami harap kejadian ini akan mendorong kolaborasi dengan para peneliti keamanan di masa depan,” kata Luke Deshotels, kepala keamanan TikTok, seperti dilansir dari GizmoChina (9/1).
- Paxel Raih Aplikasi Harian Terbaik Google Play 2025, Buktikan Dominasi di Layanan Logistik,
- Sora Melesat di Android, 470 Ribu Unduhan di Hari Pertama Ketersediaan di Play Store
- Indonesia, India, dan Vietnam Pimpin Pertumbuhan Aplikasi Digital Global 2025, Game Selular Jadi Pendorong
- Sosialisasi Aplikasi One by IFG Terus Digencarkan, Integrasi Solusi Finansial dan Kesehatan
Untuk diketahui, anak perusahaan ByteDance ini menarik perhatian pemerintah Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam menduga aplikasi ini dapat digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk memata-matai negara tersebut. Malahan kabar terbaru menyebut militer AS sudah dilarang untuk menggunakan aplikasi TikTok. Padahal sebelumnya, militer negara itu sempat menggunakan TikTok untuk merekrut anggota baru.









