5 Penyebab foto Anda tidak tajam
Menurut fotografer Christian Hoiberg, foto degan gambar yang tidak tajam kemungkinan merupakan kesalahan fotografernya
Setiap kali mengambil foto tentu saja Anda ingin foto yang dihasilkan punya detail gambar yang tajam. Namun seringkali foto yang kita ambil justru terlihat blur dan tidak jelas. Menurut fotografer Christian Hoiberg yang dilansir dari PetaPixel, foto degan gambar yang tidak tajam kemungkinan merupakan kesalahan fotografernya.
Hoiberg juga menjelaskan beberapa kesalahan yang seringkali membuat foto tampak blur dan tidak tajam. Apa saja? Ini dia.
1. Shutter speed terlalu lambat
Salah satu penyebab yang sering membuat foto tidak tajam adalah karena shutter speed yang digunakan terlalu lambat. Shutter speed yang lambat memang membuat cahaya semakin banyak ditangkap, namun juga membuat gambar mudah blur jika kamera ditempatkan secara tidak stabil.
Saya pribadi selalu menggunakan tripod jika memotret dengan shutter speed di bawah 1/20th. Selain itu, saya juga akan membutuhkan bantuan tripod atau monopod ketika mengambil foto di focal length lebih dari 200mm menggunakan lensa telephoto. Dua kondisi tersebut merupakan "zona awas" karena foto biasanya mudah sekali blur.
Untuk pengguna smartphone, sangat saya sarankan untuk mengatur shutter speed secara manual melalui mode fotografi profesional yang sudah banyak terdapat di smartphone modern. Memang agak merepotkan, namun percayalah hasilnya akan lebih baik daripada ketika Anda menggunakan mode otomatis (auto).
2. Aperture salah
Selain shutter, aperture menjadi penyebab kedua yang membuat foto tidak tajam. Harus diketahui bahwa semakin rendah nilai aperture atau semakin besar bukaan diafragmanya, ketajaman gambar pada foto akan berkurang.
Di beberapa bagian foto memang akan terlihat tajam, namun sisanya akan terlihat lebih blur. Ini dikarenakan peran aperture yang berguna untuk mengendalikan depth of field dari sebuah foto.
Simpelnya, gunakan aperture paling tinggi jika Anda ingin semua bagian foto terlihat tajam. Misal saja gunakan aperture f/22 atau f/15 ketimbang f/1.8 atau f/2. Ini juga berlaku untuk smartphone.
3. Penempatan kamera salah
Shutter sudah oke, aperture sudah oke, selanjutnya Anda harus tahu dimana tempat yang tepat untuk meletakkan kamera. Ini penting mengingat kamera yang ditempatkan di permukaan bergetar jelas akan membuat foto tidak tajam. Ini juga termasuk saat kita memegang kamera ketika mengambil foto. Tangan yang bergetar akan membuat foto tampak blur.
Solusinya ada dua cara, melatih tangan Anda supaya tetap stabil saat memegang kamera, atau membeli kamera dan lensa yang lebih modern yang sudah memiliki Image Stabilization.
4. Jangan pakai tripod murah
Tripod memang merupakan salah satu peralatan wajib bagi fotografer, apalagi mereka yang suka dengan teknik foto long exposure. Jika Anda adalah fotografer pemula, sangat disarankan agar tidak membeli tripod murah yang biasa dilelang di e-commerce atau lapak jual beli online.
Sebuah tripod setidaknya bisa menopang beban kamera Anda beserta lensanya, tidak mudah jatuh, memiliki kaki yang kokoh, dan tidak mudah rusak bahkan ketika terjatuh dari ketinggian. Selain tripod, kualitas head juga perlu diperhatikan. Pastikan head pada tripod bisa mencakup berbagai sudut dan punya cengkraman yang kuat.
5. Gunakan lensa berkualitas
Tidak semua lensa kamera itu sama, meski punya focal legth dan aperture yang sama persis. Lensa berkualitas tinggi biasanya dilengkapi dengan fitur tambahan seperti telah dilengkapi lapisan khusus yang bisa meminimalisir efek flare dan ghost. Selain itu, lensa berkualitas juga punya kecepatan dan akurasi fokus yang tinggi.
Beberapa merek kamera ternama juga memiliki jajaran lensa premium tersendiri. Canon misalnya dengan lensa Red Ring. Sementara Sony punya lensa G dan G Master yang punya kualitas jauh lebih baik dari lensa standar atau lensa kit.
Untuk smartphone, saya lebih menyarankan untuk memeriksa kondisi lensa. Lensa yang kotor juga akan membuat gambar tidak tajam.








