sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
Jumat, 13 Mar 2020 19:08 WIB

Review jujur Vivo V19 di Indonesia

Vivo V19 dibekali empat kamera dengan resolusi utama 48 MP, kamera sudut lebar 8 MP, kamera makro 2 MP, dan kamera bokeh 2 MP. Tidak ketinggalan pula V19 dilengkapi LED Flash untuk memaksimalkan hasil memotret saat minim cahaya.

Review jujur Vivo V19 di Indonesia

V19 merupakan ponsel terbaru yang diluncurkan oleh Vivo. Perangkat ini menampilkan layar OLED berukuran 6,44 inci dengan resolusi Full HD+ serta aspect ratio 20:9. Layar ini juga memiliki punch hole di pojok kanan layar untuk menempatkan kamera depan beresolusi 32 MP yang didukung oleh fungsi Super Night Selfie.

Di belakangnya, Vivo V19 juga dibekali empat kamera dengan resolusi utama 48 MP, kamera sudut lebar 8 MP, kamera makro 2 MP, dan kamera bokeh 2 MP. Tidak ketinggalan pula V19 dilengkapi LED Flash untuk memaksimalkan hasil memotret saat minim cahaya. Berikut hasil ulasan yang saya lakukan.

Kamera dapat diandalkan

Karena kamera adalah salah satu fitur yang paling diunggulkan dalam V19, maka saya akan membahas kameranya terlebih dahulu. Kamera utamanya beresolusi 48 MP bertujuan menghasilkan foto paling detail jika dibandingkan dengan kamera belakang lain di V19. Seperti kebanyakan ponsel beresolusi tinggi lainnya, secara default kamera ini memiliki teknologi pixel binning yang artinya menggabungkan beberapa piksel menjadi satu.

Dalam kasus V19, kamera utamanya 48 MP menggabungkan empat piksel menjadi satu sehingga menghasilkan foto beresolusi 12 MP. Memang, tidak ada perbedaan yang berarti antara 12 MP dan 48 MP ketika saya memotret pada siang hari.

Hasil foto 12 MP

Hasil foto 48 MP

Namun hasilnya akan terlihat jika saya melakukan zoom maksimal pada hasil foto 12 MP dan 48 MP. Yang mana hasil foto 48 MP akan memberikan detail lebih tinggi jika dibandingkan dengan 12 MP. Seperti yang telah saya ucapkan sebelumnya, V19 juga memiliki kamera lensa super lebar berresolusi 8 MP dengan focal length setara dengan 13 mm. Saya cukup suka dengan hasil kamera lensa super lebar milik V19 karena menghasilkan warna alami meski tidak seperti kamera utamanya yang beresolusi 48 MP. Selain itu, distorsi lensa super lebarnya tidak menampilkan distorsi terlalu banyak.

Hasil foto 12 MP zoom maksimal

Hasil foto 48 MP zoom maksimal

Sekarang saya akan membahas seputar kualitas zoom kamera belakang V19. Zoom maksimal yang dapat dilakukan oleh Vivo V19 adalah 10x. Ya, tentu saja ini adalah zoom digital. Meski demikian, berkat kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), hasil zoom 10x yang dihasilkan V19 cukup bagus. Pasalnya, hasilnya tetap menampilkan detail tekstur yang baik meski tidak terlalu istimewa. Selain itu, saya juga tidak melihat adanya gangguan color fringing atau pergeseran warna pada pinggiran subjek.

Hasil foto zoom 1x

Hasil foto zoom 10x

Berbicara seputar AI, jadi tentu saja teknologi ini bukan hanya untuk mempertajam detail saat melakukan zoom. Tetapi AI tersebut juga untuk mendeteksi skema objek yang akan difoto. Saat saya mengujinya, AI pendeteksi obek pada Vivo V19 sangat tanggap dalam berbagai kesempatan, mulai dari gedung, kendaraan, laut, pantai, langit dan sebagainya. Perbedaan antara menggunakan AI dengan tanpa AI adalah ketika memotret menggunakan teknologi AI, warna objek yang terdeteksi menjadi lebih alami.

Fitur AI tidak aktif

Fitur AI aktif

Performa AF pada siang hari terasa sangat akurat dan cepat untuk sebuah kamera ponsel. Hal yang sama saya rasakan pada performa AF ketika saya memotret pada malam hari, meski butuh beberapa saat untuk menentukan fokus, saya rasa hal ini wajar untuk ukuran ponsel. Hal yang sama terjadi pula saat saya menguji performa auto exposure (AE). Pasalnya, warna langit dan subjek di bawahnya masing-masing memiliki porsi sendiri tanpa saling mengganggu.

Ketika saya mencoba memotret membelakangi cahaya serta mematikan fungsi HDR, hasil yang ditunjukkan oleh V19 adalah subjek pohon dengan dedaunan yang menjadi warna gelap, tetapi warna langit tetap pada warna aslinya. Intinya, warna subjek di bawah, kalah dengan sinar terang langit.

HDR tidak aktif

Saat saya menguji memotret subjek yang membelakangi cahaya, semua masalah yang ada ketika saya tidak menggunakan HDR telah sirna. Baik pepohonan di bawah dan langit di atas memiliki tingkat exposure yang tertata rapi tanpa harus mendominasi satu sama lain. Tetapi sayangnya, beberapa detail menjadi menurun. Ini dapat terlihat pada tekstur daun.

HDR aktif

Sebelumnya, saya sempat mengatakan jika kamera belakang Vivo V19 dilengkapi pula dengan sistem kamera depth sensor. Ini berguna untuk memburamkan latar belakang sehingga fokus kamera berada tepat pada subjek di depannya.

Pada tingkat aperture terbesar atau f/0,95, hasil bokehnya terlihat bagus dengan pemisahan yang cukup mulus. Tetapi saya melihat ada sedikit percampuran antara subjek dan latar belakang di pundak sebelah kanan patung.

f/0.95

Kabar baiknya adalah hasil bokeh terlihat alami ketika saya menurunkan tingkat aperture menjadi f/5.6. Di sini hasil foto tampak mulus dengan subjek dan layar belakang yang tidak saling menyatu. Seolah-olah ada ruang antara subjek dan latar belakang. Detil pada patung pun terlihat tajam.

f/5.6

Lensa makro memungkinkan untuk memotret subjek dari jarak dekat tetapi tetap fokus. Hal ini memungkinkan subjek kecil terlihat menjadi besar. Hasilnya cukup bagus nih Sahabat Tek, meski fokus perlu beberapa saat untuk menentukan target.

Hasil foto makro

Tidak lupa saya menguji kamera V19 saat malam hari. Artinya, inilah saatnya saya melihat perbandingan antara resolusi 48 MP dan 12 MP dengan mengaktifkan pixel binning. Metode pixel binning memang berhasil untuk membuat foto malam hari terlihat agak cerah. Ini dibuktikan ketika mode 12 MP terlihat agak lebih terang jika dibandingkan dengan hasil foto 48 MP. Warna hijau daun lebih jelas ketika saya memotret menggunakan 12 MP ketimbang 48 MP. Detail warna langit juga lebih baik pada mode 12 MP ketimbang 48 MP.

Foto 12 MP

Foto 48 MP

Saya juga sempat menjajal fitur Night Mode yang ada di dalam Vivo V19. Hasil fitur ini dapat diandalkan ketika saya memotret foto di dalam ruangan yang sangat redup. Hasilnya adalah, fitur Night Mode jauh lebih terang dari pada yang tidak menggunakannya. Gangguan noise dapat cukup diredam, tetapi ketajaman detail menjadi menurun.

Night Mode tidak aktif

Night Mode aktif

Vivo V19 menampilkan kamera depan berdesain punch-hole di pojok kanan layar untuk menempatkan kamera depan beresolusi 32 MP. Resolusi ini cukup tinggi untuk kamera depan. Selain itu, kamera depan Vivo V19 didukung oleh Super Night Selfie untuk hasil yang cukup cerah walau dalam kondisi minim cahaya. Saat saya selfie dalam keadaan gelap, hasilnya sangat bagus. Selain itu, kamera depan ini mampu menanggulangi ketika wajah saya membelakangi cahaya.

Hasil foto selfie

Tidak berhenti di situ, kamera depan Vivo V19 juga dilengkapi dengan Mode Beauty. Fitur ini dapat menjadikan wajah kamu menjadi lebih menarik perhatian. Di dalam mode ini, kamu dapat mengatur warna wajah lewat pengaturan Buffing, Skin tone, dan Whitening. Kamu juga dapat mengubah bentuk wajah dengan mengakses pilihan Thin face, Face reshaping, Jaw, Enlarging, Eye span, Forehead, Nose reshaping, Thin nose, Nose, dan Mouth.

Hal yang tidak kalah menariknya adalah kamu dapat melakukan selfie layaknya seorang model. Terdapat aneka macam contoh gaya dengan hanya memilih mode Posture. Pilih salah satu gaya yang diinginkan, lalu di layar telihat garis putus-putus yang memudahkan kamu mengikuti gaya pemotretan yang kece. Mode Posture juga tersedia saat menggunakan kamera belakang.

Performa

Didalamnya, Vivo V19 ditenagai oleh prosesor Snapdragon 675 octa core. Produsen pembuatnya - Qualcomm, menyebutkan jika prosesor ini hadir sebagai pengganti dari Snapdragon 660. Selain itu, prosesor mobile ini hadir ditujukan khusus bagi para vendor yang ingin membuat ponsel gaming, serta ponsel kamera dengan harga terjangkau.

Snapdragon 675 menjanjikan pengalaman bermain gim dengan frame rate tinggi dan mulus. Konfigurasi SoC ini termasuk CPU Kyro 460 dengan GPU Adreno 612. Teknologi ini digadang-gadang dapat mengurangi gangguan lagging saat bermain gim hingga 90%. Ada pula peningkatan AI Engine. Prosesor 675 dikatakan memiliki AI hingga 50% jika dibandingkan dengan 660. Dalam hal arsitektur, prosesor ini menggunakan teknologi fabrikasi 11 nm.

Vivo menghadirkan ponsel V19 dalam dua versi. Versi pertama menggunakan RAM 8 GB serta penyimpanan internal 128 GB. Versi kedua menggunakan kapasitas RAM 8 GB serta penyimpanan internal 256 GB. Kedua versi tersebut berjalan di atas sistem operasi Android 10.

Dari spesifikasi tersebut, Vivo V19 mengantongi nilai keseluruhan 7118 poin pada uji benchmark PCMark. Tolok ukur ini mengevaluasi seberapa unggul ponsel ini ketika sedang menghadapi produktivitas sehari-hari. Sebagai perbandingan, ponsel Vivo terdahulu, Vivo V17 Pro (dengan prosesor Snapdragon 675) memiliki skor PCMark 5730. Dengan demikian, V19 memiliki performa yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan ponsel terdahulunya.

Tidak ketinggalan saya menginstal aplikasi 3DMark. Aplikasi ini mampu mengevaluasi performa rendering grafik 3D dan kemampuan pemrosesan beban kerja CPU. Ketika menghadapi pengujian Sling Shot Extreme OpenGL ES 3.1, Vivo V19 mengumpulkan skor 1269. Di samping itu, ponsel ini mampu mengumpulkan nilai 1288 poin dan 1220 poin yang masing-masing untuk pengujian Sling Shot Extreme Unlimited OpenGL ES 3.1 dan Vulkan.

Jika dibandingkan dengan hasil yang dikumpulkan oleh Vivo V17 Pro, tentu saja memiliki nilai yang lebih tinggi, yang mana V17 Pro berhasil mengumpulkan nilai 1204 poin untuk 3DMark Sling Shot Extreme OpenGL ES 3.1, 1213 poin untuk Sling Shot Extreme Unlimited OpenGL ES 3.1, dan 1147 untuk Sling Shot Extreme Vulkan.

Masih dalam aplikasi pengujian benchmark yang sama, Vivo V19 memiliki kenaikan performa yang cukup signifikan pada pengujian 3DMark Sling Shot, yaitu 2022 poin. Sedangkan pada pengujian yang serupa, Vivo V17 Pro memiliki skor 1852 poin. Tidak terlewat pula saya menjalankan 3DMark Sling Shot Unlimited dengan Vivo V19 mampu meraup angka 2061 poin, sedangkan Vivo V17 Pro berhenti di skor 1204 poin.

3DMark

Dalam penggunaan untuk kebutuhan sehari-hari, performa V19 dapat diandalkan untuk berbagai kebutuhan seperti menonton video YouTube, menonton film, menjelajah internet, dan sebagainya. Mencari foto-foto di dalam galeri pun cukup lancar karena saya merasa sangat minim sendatan saat menggulir sekumpulan foto. Beralih dari aplikasi ke aplikasi lainnya juga tidak ada masalah.

Berbicara seputar performa, saya tidak merasa adanya gangguan shutter lag ketika memotret menggunakan Vivo V19, termasuk saat mengambil foto beresolusi 48 MP yang rata-rata sekali jepret menyimpan file sebesar 15 MP. Meski layar V19 tidak dilengkapi dengan material anti-pantul, tetapi saya masih dapat melihat konten di dalam layar ketika di bawah penerangan sinar matahari. Kemungkinan besar keunggulan layar tersebut hadir berkat kecerahan hingga 800 nit. Sebagai pembanding, rata-rata kecerahan layar ponsel di kelasnya adalah sekitar 450 nit.

Tidak ketinggalan pula saya menguji Vivo V19 dengan bermain gim. Untuk menguji performa bermain gim ini, saya menggunakan aplikasi Gamebench. Melalui aplikasi ini, saya dapat melihat seberapa baik Vivo V19 mampu menjalankan gim dengan pengaturan berbeda-beda.

Gim pertama yang saya mainkan adalah PUBG mobile. Pada pengaturan grafis, Vivo V19 dapat dioptimasi dengan grafis Smooth dan frame rate ‘Ultra’. Saya memainkan gim tembak-menembak ini dengan durasi yang cukup lama (50 menit) tanpa berhenti. Selama bermain, pergerakan di dalam gameplay terasa mulus dengan sangat minim gangguan lagging.

Dengan demikian, dapat dikatakan V19 mampu memanjakan visual yang apik, ditambah dengan keunggulan panel OLED yang dimilikinya sehingga kontras tinggi dapat membantu menentukan musuh pada kejauhan. Selain itu, performa frame rate saat bermain juga cukup stabil di angka 40 fps. Layarnya juga sangat responsif terhadap sentuhan sehingga saya bisa dengan cepat mengarahkan senjata atau aksi yang lainnya. Setelah bermain, suhu menjadi 38 derajat Celcius. Temperatur ini masih dapat ditoleransi karena saya bermain non-stop.

Gim selanjutnya yang saya mainkan adalah Call of Duty (COD) Mobile. Ketika saya ubah penyetingan menjadi ‘Very High’, kecepatan pergerakan konten di dalam gim tembus hingga 55 fps. Jika saya menggunakan setingan grafis ‘High’, maka kecepatan maksimal frame rate yang ditawarkan Vivo V19 adalah 59 fps, dengan kestabilan kecepatan frame rate ada di angka antara 40 fps dan 50 fps.

Awalnya saya tidak merasa ada gangguan lagging pada gim yang memiliki gameplay mirip dengan PUBG Mobile tersebut. Tetapi setelah saya memainkannya sekitar 30 menit, ada beberapa gangguan penurunan frame rate, dengan rata-rata kecepatan frame rate pada 42 fps. Meski demikian, berdasarkan pengalaman saya saat bermain dan mengacu kepada angka benchmark Gamebench, secara keseluruhan Vivo V19 cocok untuk bermain gim berat.

Kesimpulan

Sesuai klaimnya, kamera Vivo V19 memang dapat diandalkan hampir di semua kondisi pencahayaan. Ini terbukti ketika saya menjajalnya memotret pada siang hari, malam hari, dan bahkan ketika di dalam ruangan dengan keadaan hampir gelap gulita. Oleh karenanya, lampu flash yang ada di sisi belakang hampir tidak ada gunanya. Oiya, kamu juga tidak perlu ragu jika ingin memotret dengan melakukan zoom digital.

Hal yang sama terjadi pula dengan kamera depan 32 MP. Hasil pada malam hari sudah terlihat bagus tanpa harus mengaktifkan lampu flash yang mengandalkan kecerahan dari layar OLED-nya yang memiliki kecerahan 800 nit. Detail pada latar belakang dapat ditangani dengan baik meski kamera fokus ke wajah.

Harga yang dipasarkan untuik Vivo V19 adalah Rp4.299.000 untuk versi RAM 8 GB dan penyimpanan internal 128 GB. Harganya menjadi Rp4.999.000 jika kamu memilih Vivo V19 dengan versi RAM 8 GB dan penyimpanan interbal 256 GB.

80
Vivo V19
 
Keunggulan
  • Performa AE/AF foto bagus
  • Performa malam bagus
  • Main gim lancar
 
Kekurangan
  • AF video terkadang kurang responsif
  • Detil area gelap kurang tajam
Share
×
tekid
back to top