sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
Kamis, 07 Mei 2020 16:05 WIB

Review MSI Alpha 15, teman asyik saat bosan di rumah

Punya laptop gaming bukan salah satu resolusi saya di tahun 2020 ini. Tapi, seperti semua orang, pandemi Covid-19 mengubah banyak hal dalam hidup kita.

Review MSI Alpha 15, teman asyik saat bosan di rumah
MSI Alpha 15 sudah dijual di Indonesia sejak Desember 2019

Punya laptop gaming bukan salah satu resolusi saya di tahun 2020 ini. Demikian juga dengan headset, mouse, dan keyboard gaming. Tapi, seperti semua orang, pandemi Covid-19 mengubah banyak hal dalam hidup kita. Kita terpaksa bekerja dari rumah, membatasi bertemu orang lain, harus selalu memperhatikan kebersihan, dan punya lebih banyak waktu luang.

Adaptasi dengan rutinitas baru ini bukan perkara mudah. Kita bisa stres atau minimal bosan setengah mampus. Guna menghindari itu semua, saya akhirnya mencoba menyeimbangkan aktivitas. Usai bekerja, saya beristirahat, kemudian mengisi waktu luang dengan bermain gim. Kebetulan, jenis gim yang saya gemari adalah tembak-tembakan alias First Person Shooter (FPS). 

Dari sinilah, kebutuhan akan laptop gaming dan aksesori pendukungnya muncul. Anda mungkin bertanya, kenapa harus laptop, bukan PC? Jawabannya, saya tak ingin menambah tagihan listrik. Selain itu, kebiasaan. Selama di rumah, saya tak betah duduk di satu tempat ketika bekerja; kadang-kadang di kasur, di meja, di dapur, di lantai ruang tamu. Andai pakai PC, sudah terbayang bukan, bagaimana repotnya?

Untuk orang yang tak punya keinginan beli laptop gaming dan tetek bengeknya, tapi tiap hari posting di media sosial ihwal kegalauan pengin nongkrong lagi, atau bosan banget, tapi bingung mau ngapain, review ini untuk Anda semua.

Mulai dari mana?

Saya sengaja meminjam laptop dan aksesori gaming yang kategorinya pemula. Harapannya, agar mayoritas Anda masih mampu membeli jika tertarik sesudah membaca artikel ini. Berikut perangkat pilihan saya pada gelombang pertama. Saya akan mencoba produk lainnya pada gelombang kedua. Review kali ini juga hanya akan membahas MSI Alpha 15 saja. Adapun aksesorinya akan dibahas dalam artikel terpisah.

  1. Laptop gaming MSI Alpha 15
  2. Logitech G433 Gaming Headset
  3. Logitech G502 mouse

MSI Alpha 15

MSI memperkenalkan seri Alpha 15 di Indonesia pada Desember 2019 lalu. Ketika itu, Alpha 15 hadir dalam dua seri, yakni A3DD dan A3DC. Seri yang saya uji adalah A3DDK. Tak usah pusing dengan nomor seri karena perbedaan masing-masing seri hanya pada keyboard warna-warni dan keyboard satu warna.

MSI Alpha 15 A3DDK termasuk yang keyboard-nya warna-warni alias Per-Key RGB Backlight Keyboard. Bagi pengguna awam, warna-warni ini mungkin terkesan tak berguna, tapi justru ia bisa jadi penanda utama bahwa MSI Alpha 15 adalah laptop gaming, bukan laptop bisnis. Berikut spesifikasi lengkapnya.

Spesifikasi MSI Alpha 15 A3DDK
CPU AMD Ryzen 7 Mobile 3750H
OS Windows 10 Home
Layar 15,6-inci, 1080p, 144Hz
Grafis AMD Radeon RX 5500M with 4GB GDDR6
Memory DDR4
2 Slots
16GB
Storage 512GB SSD
Webcam HD type (30fps@720p)
Koneksi Killer Gb LAN
802.11 ac Wi-Fi + Bluetooth v5
Audio 2x 2W Speaker
Audio Jack 1x Mic-in
1x Headphone-out (HiFi / SPDIF) Audio Jack
I/O Port 1x RJ45
1x SD (XC/HC) Card Reader
1x (4K @ 60Hz) HDMI
1x Mini-DisplayPort
1x Type-C USB3.2 Gen1
3x Type-A USB3.2 Gen1
Baterai 6-Cell
Li-Ion
51
AC Adapter 180W adapter
Dimensi 14,1 x 9,8 x 1,1 inci
Bobot 2,3Kg
Harga Rp15.000.000

Desain

Tak ada yang menonjol dari tampilan Alpha 15. Maksudnya, terlihat biasa-biasa saja, minimalis, dan enggak norak. Logo MSI terletak di bagian tengah bawah bezel. Warna deck dudukan keyboard warna silver, berbeda dengan penutup bodi bagian depan yang berwarna hitam.

Satu hal yang saya sayangkan, entah kenapa logo elang hijau di bagian depan hanya stiker. Di unit yang saya uji, stiker tersebut malah sudah copot sebagian.

Bobot MSI Alpha 15 cukup ringan untuk ukuran laptop gaming, yakni 2,3Kg. Ketebalannya 25,4mm. Colokannya banyak. Di sebelah kiri terdapat colokan ethernet, HDMI, MiniDisplayPort, USB 3.2 Gen1 Type-A, USB 3.2 Gen 1 Type-C, microphone, dan colokan headphone. Sementara, di sisi kanan ada colokan USB 3.2 Gen 1 Type-A, SD Card, dan power.

Colokan sebanyak itu berguna untuk macam-macam skenario, baik saat MSI Alpha 15 dipakai buat kerja maupun main gim. Colokan yang nyaris selalu pasti terpakai adalah power dan headphone. Colokan HDMI dan MiniDisplayPort bisa saja terpakai kalau Anda perlu monitor tambahan.

Pengalaman main gim

Walau termasuk noob saat mainsaya rutin nonton konten gim tembak-tembakan, semacam serial Call Of Duty, PUBG, Counter Strike dan Apex Legends. Saya juga mengikuti dengan intens Valorant, gim baru besutan Riot. 

Saat menguji MSI Alpha 15 selama kurang lebih 14 hari, saya hanya bermain Apex Legends. Tapi, saya sadar, bisa jadi Anda punya gim favorit yang berbeda jenisnya. Oleh karena itu, saya juga tes Alpha 15 untuk bermain gim petualangan, semacam Lara Croft: Tomb Raider dan juga Tom Clancy's Ghost Recon. Kesimpulan singkat, MSI Alpha 15 cukup enak dipakai untuk main gim kelas berat sekalipun. Artinya, jika Anda memainkan gim yang persyaratan sistemnya di bawah gim-gim yang saya sebutkan tadi, Alpha 15 akan dengan mudah melahapnya.

Sebagai informasi, MSI Alpha 15 menggunakan kartu grafis Radeon RX 5500M yang termasuk kartu grafis kelas pemula. Secara teori, saat main gim kategori tertinggi (AAA), mestinya kita bisa secara konsisten mendapatkan 30-40an frames per second (fps). Tentu, kita bisa mendapatkan angka lebih tinggi dengan sejumlah pengaturan.

Pada umumnya, pengguna akan mengorbankan tampilan grafis agar bisa mendapatkan fps yang lebih tinggi. Beberapa gim sudah menyediakan preset yang menyesuaikan dengan kemampuan komputer, sembari tetap memberikan opsi bagi pengguna untuk mengatur secara manual.

Berikut performa MSI Alpha 15 di beberapa gim. 

Performa MSI Alpha 15 saat bermain gim berat

Seperti bisa Anda lihat, Alpha 15 cukup enak dipakai untuk memainkan Shadows of The Tomb Raider baik dalam pengaturan Highest maupun High. Namun, ia agak kepayahan memainkan Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands baik di pengaturan High maupun Very High. Ghost Recon sebenarnya juga menyediakan preset Ultra, namun membutuhkan spesifikasi yang tak bisa dipenuhi Alpha 15.

Bagaimana dengan Apex Legends. Gim ini sebenarnya relatif enak dimainkan karena ia dirancang untuk bermacam-macam sistem: dari perangkat entry-level hingga ultra yang biasanya dipakai gamer profesional atau streamer.

Dalam kondisi default, kita bisa memainkan Apex Legends di MSI Alpha 15 dengan pengaturan High. Selama pengujian, saya mengubah beberapa hal guna mendapatkan fps yang lebih tinggi. 

Beberapa hal yang saya ubah, misalnya:

  • V-Sync: Dynamic
  • Ambient Occlusion Quality: Disabled
  • Sun Shadow Coverage: Low
  • Sun Shadow Detail: Low
  • Spot Shadow Detail : Low
  • Volumetric Lighting: Disabled

Hasilnya, fps yang saya dapatkan lebih tinggi dari pengaturan default, dan relatif lebih stabil. Anda bisa melihat cuplikannya di bawah ini. Perhatikan angka fps di pojok kiri atas:

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Insaf Albert Tarigan (@alberttarigan) on

 

Managemen panas MSI Alpha 15 juga bisa diandalkan, sehingga keyboard tetap nyaman dipencet selama kita bermain gim dalam waktu yang lama. Keyboard yang saya maksud, khususnya tombol W, A, D, S, dan Spasi. Memang, tombol-tombol lain terasa sedikit lebih panas. Itu bukan masalah besar karena hanya terjadi saat kita bermain gim, bukan saat mengetik dokumen.

MSI Alpha 15 dilengkapi 2 kipas dan 7 pipa penyalur panas. Semua panas dibuang ke bagian kiri perangkat. 

Bagaimana dengan benchmark sintetis? Berikut hasilnya:

 

Skor MSI Alpha 15 di Geekbench 5

Skor PCMark 10 MSI Alpha 15

Daya tahan baterai MSI Alpha 15

Anda bisa melihat, dalam hal daya tahan baterai, MSI Alpha 15 tak terlalu mengesankan. Saat diuji dengan PCMark 10, baterainya hanya mampu bertahan selama 1 Jam 26 menit jika dipakai untuk bekerja. Kegiatan bekerja dalam hal ini meliputi membuka dokumen, mengetik, menjelajahi website, dan video konferensi. Sementara itu, saat bermain gim, baterainya hanya bertahan 40 menit saja dengan pengaturan extreme. Saya sengaja memilih preset extreme untuk mendapatkan pengalaman gim maksimal.

Hal tersebut bisa dimaklumi karena MSI Alpha 15 adalah laptop gaming. Logikanya sama seperti mobil. Jika Anda ingin irit, belilah mobil keluarga. Jika ingin kencang dan kebut-kebutan, belilah mobil sport, tapi jangan mengeluh soal konsumsi bahan bakarnya. Toh, pada umumnya kita bermain gim di rumah, dekat dengan colokan listrik.

Dan di bawah ini adalah skor MSI Alpha 15 saat diuji dengan 3DMark. Sebagai gambaran, saya juga mencantumkan skornya jika dibandingkan laptop lainnya. Ini bukan perbandingan apple-to-apple, tetapi sekadar gambaran bagi Anda.

 

Skor 3DMark MSI Alpha 15

MSI Alpha 15 dibanding laptop gaming entry-level lainnya

Skor MSI Alpha 15 di Cinebench

Keputusan MSI untuk hanya menggunakan SSD berkapastias 512GB sudah tepat. Penggunaan SSD membuat performa penulisan maupun pembacaan berkas jadi sangat bagus, seperti bisa Anda lihat di bawah ini.

Performa MSI Alpha 15 di CrystalDiskMark 7.0

Dalam pengujian Handbrake, MSI Alpha 15 perlu waktu 5 menit 41 detik untuk mengubah video beresolusi 4K berukuran 657MB menjadi beresolusi Full HD. Sementara itu, saat diuji dengan Blender, ia membutuhkan 8 menit 6 detik untuk me-render BMW27.

Sebagai informasi, ukuran layar MSI Alpha 15 A3DDK adalah 15,6 inci dengan refresh rate 144Hz dan response time 3ms. Layarnya cukup enak dilihat, walaupun kita bermain saat hari sedang cerah, dan cahaya matahari melimpah.  Setelah saya cek, kecerahan layarnya mencapai 311 nits.

Selain untuk main gim, Alpha 15 masih enak dipakai untuk bekerja. Semua gesture yang biasa kita pakai di laptop non-gaming, masih ada di perangkat ini. Misalnya, gesture tiga atau empat jari di bagian touchpad.

Satu hal yang menjadi catatan saya, sepasang speaker Alpha 15 tak bisa diandalkan saat kita bermain gim kompetitif, seperti tembak-tembakan. Suaranya kurang kencang, agak tertutup oleh suara kipas saat kita mengaktifkan mode boost. Oleh karena itu, saya selalu memakai headset Logitech G433 selama bermain gim.

Bagaimana dengan konsistensi performa?

Salah satu tantangan utama perangkat gaming, termasuk laptop, PC, dan smartphone, adalah managemen suhu. Saat suhu CPU dan GPU makin tinggi, biasanya secara otomatis kecepatannya akan turun. Akibatnya, performa kita dalam bermain gim pun pasti turun.

Dua kipas pada MSI Alpha 15 sangat berguna untuk mengatasi persoalan ini. Saat saya uji Stress Test di 3DMark, dalam keadaan default, hasillnya "not passed". Skornya hanya 95 persen dari 97% persyaratan minimum untuk lolos dalam tes tersebut.

Skor Stress Test MSI Alpha 15

Setelah saya cek lebih detail, ternyata performa MSI Alpha 15 tidak konsisten akibat suhu CPU dan GPU yang terus naik. Solusinya? Aktifkan boost kipas. Dalam pengujian kedua, akhirnya laptop ini lolos dengan skor 97,1 persen. Mengaktifkan boost kipas sangat gampang karena MSI sudah menyediakan tombol khusus di sebelah tombol power.

Skor stress test MSI Alpha 15

Rumit?

Laptop gaming punya beberapa pengaturan tambahan dibanding laptop non-gaming. Bagi Anda yang belum pernah pakai atau punya laptop gaming, tak usah khawatir. Semua laptop gaming saat ini sudah dilengkapi antarmuka yang mudah dimengerti. Tinggal pencet-pencet doang.

MSI Alpha 15, misalnya, menyediakan aplikasi Dragon Center di mana kita bisa memilih banyak opsi sesuai kebutuhan. Opsinya sudah dalam bentuk preset, walaupun kita masih bisa mengatur secara manual. 

Salah satu menu yang cukup menolong pengguna pemula adalah User Scenario. Di menu ini, kita bisa pilih preset Extreme Performance, Balanced, Silent, Super Battery, dan User (bisa atur sendiri).

Selain itu, ada pula Creator Mode, dan Gaming Mode. Creator Mode akan mengoptimalkan perangkat untuk menjalankan aplikasi semacam Adobe dan teman-temannya.

MSI Alpha 15 juga menyediakan opsi untuk personalisasi warna keyboard. Seperti sudah saya sebutkan di atas, laptop ini menggunakan keyboard buatan SteelSeries yang memungkinkan kita mengatur sendiri warna per tombol. 

MSI Dragon Center

Kesimpulan

MSI Alpha 15 adalah salah satu pilhan paling menarik untuk pemula yang ingin menggunakan laptop gaming. Dengan harga Rp15 jutaan, laptop ini sudah cukup enak dipakai untuk memainkan beberapa gim populer.

Salah satu keterbatasannya adalah kapasitas SSD yang hanya 512GB. Berdasarkan pengalaman selama menguji, ruang ini akan cepat penuh kalau kita mengunduh lima sampai enam gim berkapasitas besar. Tapi, tentu ini bukan masalah jika Anda hanya mengunduh 2-3 gim saja dengan ukuran berkas yang tak terlalu besar pula.

Berdasarkan penelusuran kami, SSD di MSI Alpha 15 sebenarnya bisa diupgrade, tetapi kita harus membuka terlebih dahulu pipa penyalur panas. Kalau hanya butuh tempat untuk menyimpan berkas, ada juga opsi untuk menambahkan HDD saja. 

 

 

9
MSI Alpha 15 A3DDK
 
Keunggulan
  • Performa konsisten
  • Keyboard enak
  • Port lengkap
 
Kekurangan
  • Speaker kurang kencang
  • Kapasitas SSD relatif kecil
  •  
 

 

Tag
Share
×
tekid
back to top