×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Sertifikat Elektronik Lindungi Industri Perdagangan Berjangka Kommiditi dari Fraud dan Deepfake AI

Oleh: Tek ID - Jumat, 26 September 2025 13:53

Industri PBK tumbuh pesat hingga Rp33.214,89 triliun, namun ancaman fraud membayangi. Sertifikat elektronik hadir menjaga integritas transaksi digital.

Sertifikat Elektronik Jadi Perindungan dari Fraud & Deepfake Sertifikat Elektronik jadi perlindungan lawan fraud dan Deepfake AI. dok. Privy

Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada 2024, nilai transaksi mencapai Rp33.214,89 triliun, meningkat 29,34 persen dibanding tahun sebelumnya. Bahkan sepanjang Januari–Juli 2025, volume transaksi sudah menembus 8,18 juta lot dengan lebih dari 125.000 nasabah aktif.

Namun, pertumbuhan itu dibarengi tantangan serius. Data Bappebti mencatat lebih dari 1.046 domain PBK ilegal diblokir sepanjang 2024. Sementara OJK mengungkap 238.552 kasus fraud dengan kerugian hingga Rp4,8 triliun pada periode November 2024–Agustus 2025.

Untuk menjawab risiko tersebut, sertifikat elektronik hadir sebagai instrumen penting dalam menjaga integritas transaksi.

“Perkembangan teknologi menuntut perdagangan berjangka komoditi untuk selalu transparan dan adaptif. Sertifikat elektronik bisa menjamin keaslian, keabsahan, dan memperkuat integritas transaksi,” ujar Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya.

Dari sisi kebijakan nasional, Komdigi menekankan sertifikat elektronik sebagai pilar kepastian hukum.

“Sertifikat elektronik pada tanda tangan digital memegang peranan penting dalam memastikan kepastian hukum dan keamanan data, terutama pada transaksi berisiko tinggi. Karena itu, setiap PSrE, termasuk Privy, wajib melalui proses audit ketat agar sertifikat elektronik yang diterbitkan memiliki certificate warranty yang sah dan diakui secara hukum,” jelas Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Komdigi Teguh Arifiyadi.

Keamanan Identitas Digital

Dari sisi industri, Privy menegaskan pentingnya mitigasi risiko digital yang semakin kompleks, mulai dari pemalsuan identitas hingga ancaman deepfake AI.

“Risiko pemalsuan identitas, pembobolan akun, hingga deepfake AI semakin kompleks, sehingga peran PSrE menjadi krusial. Privy menjamin keaslian identitas digital melalui verifikasi berlapis, bekerja sama dengan Disdukcapil sejak 2018, serta memberikan certificate warranty sebagai perlindungan tambahan. Dengan pendekatan user-centric digital identity, kami memastikan proses verifikasi berbasis consent, transparan, dan aman,” ungkap Chief of Information Officer Privy, Krishna Chandra.

Sebagai PSrE berinduk ke Komdigi, Privy kini telah melayani lebih dari 65 juta pengguna individu dan 155.000 perusahaan di sektor keuangan maupun perdagangan.

Upaya memperkuat keamanan transaksi digital diwujudkan melalui kegiatan Regtech Talk: Sosialisasi Pemanfaatan Sertifikat Elektronik pada Industri PBK yang digelar di Jakarta.

Acara ini diselenggarakan oleh Bappebti Kementerian Perdagangan bersama Komdigi dan Indonesia Regtech & Legaltech Association (IRLA). Lebih dari 100 peserta hadir, mulai dari regulator, asosiasi perdagangan berjangka (Aspebtindo), Perkumpulan Pedagang Emas Indonesia (PPEDI), hingga pelaku industri dan praktisi teknologi.

Melalui forum ini, regulator, asosiasi, dan pelaku industri diharapkan semakin memahami pentingnya penerapan sertifikat elektronik sebagai fondasi menciptakan ekosistem perdagangan berjangka yang aman, transparan, dan berkelanjutan.

×
back to top