sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
Rabu, 18 Jul 2018 10:56 WIB

App Store vs Google Play Store, mana lebih kaya?

Menurut laporan Sensor Tower, semester pertama 2018 ini App Store menghasilkan hampir dua kali lipat pendapatan ketimbang Google Play

App Store vs Google Play Store, mana lebih kaya?
(Foto: App Radar)

App Store milik Apple terus mencatatkan pendapatan melebihi Google Play. Menurut laporan Sensor Tower, semester pertama 2018 ini App Store menghasilkan hampir dua kali lipat pendapatan ketimbang Google Play dalam hal unduhan.

Jumlah pendapatan kotor aplikasi secara global di App Store mencapai USD22,6 miliar atau sekitar Rp325,4 triliun. Sementara itu Google Play hanya memperoleh setengahnya yaitu USD11,8 miliar atau sekitar Rp170 triliun. Perbandingan tersebut tercatat 1,9 kali lebih banyak atas pendapatan yang diperoleh App Store.

Pencapaian ini memang bukanlah hal yang baru. App Store secara konsisten mengahsilkan lebih banyak pendapatan ketimbang Google Play selama bertahun-tahun karena beberapa faktor. Di antara faktor tersebut yaitu fakta bahwa pengguna Android lebih sedikit menghabiskan uang ketimbang iOS, serta adanya toko aplikasi Android lainnya seperti Amazon Appstore atau Samsung Store. Selain itu, Google Play juga tak tersedia di China, sementara App Store melenggang di negeri Tirai Bambu tersebut.

Tahun lalu belanja konsumen di App Store mencapai USD38,5 miliar. Jumlah tersebut lagi-lagi melampaui Google Play yang hanya sebesar USD20,1 miliar. Peningkatan jumlah belanja juga meningkat di semester pertama tahun ini. Sensor Tower memperkirakan telah terjadi peningkatan 26,8 persen di iOS dibanding tahun 2017. Google Play pun mendapati peningakatan belanja konsumen sebesar 29,7 persen.

Meningkatnya jumlah belanja konsumen terkait dengan aplikasi berlangganan seperti Netflix, Tencent Video, atau Tinder. Aplikasi berlangganan memang merupakan bisnis besar saat ini dan menurut riset telah membantu meningkatkan pendapatan aplikasi sebesar 77 persen pada 2017. Berdasarkan pendapatan pada semester pertama ini, aplikasi berlangganan non-game bahkan menempati daftar aplikasi teratas seperti Netflix, Spotify, Pandora, Tencent Video, Tinder dan HBO NOW.

Untuk aplikasi gim sendiri memang berkontribusi besar pada mayoritas pendapatan baik di App Store dan Google Play. Pengeluaran konsumen untuk gim tumbuh hingga 19,1 persen pada semester pertama 2018 menjadi USD26,6 miliar di kedua toko aplikasi. Jumlah tersebut mewakili sekitar 78 persen dari total pengeluaran di App Store (USD16,3 miliar) dan di Play Store (USD10,3 miliar).

Honor of Kings dari Tencent, Monster Strike dari Mixi, dan Fate / Grand Order dari Sony Aniplex menjadi gim terlaris di kedua toko aplikasi itu. 

Unduhan aplikasi pun meningkat pada semester pertama tahun ini namun dengan persentase lebih kecil. Untuk pertama kalinya pemasangan aplikasi di seluruh dunia tumbuh hingga 51 miliar pada semester pertama tahun 2018 atau naik 11,3 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu. Pada 2017 sendiri unduhan aplikasi mencapai 45,8 miliar di App Store dan Play Store.

Facebook memimpin dalam hal unduhan aplikasi dimana WhatsApp, Messenger, Facebook, dan Instagram menjadi empat aplikasi teratas baik di App Store dan Play Store. Gim yang paling banyak diunduh sendiri yaitu PUBG Mobile, Helix Jump  dan Subway Surfers.

Unduhan aplikasi di Google Play tercatat sedikit lebih tinggi ketimbang App Store dengan perbandingan 13,1 persen dan 10,6 persen dari tahun ke tahun. Pasalnya jangkauan Android di pasar berkembang mencapai 36 miliar atau 2,4 kali lipat ketimbang App Store yang hanya 15 miliar. Demikian dilansir dari TechCrunch.

Share
×
tekid
back to top