sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
Sabtu, 19 Okt 2019 17:13 WIB

Samsung jelaskan masalah pemindai sidik jari Galaxy S10

Diketahui sensor pada Galaxy S10 mampu ditipu untuk membuka kunci smartphone bahkan dengan sidik jari siapa pun.

Samsung jelaskan masalah pemindai sidik jari Galaxy S10
(Foto: Cnet)

Sensor sidik jari ultrasonik Samsung menuai kritik semenjak diterapkan di Galaxy S10. Sensor itu pada prinsipnya lebih lambat ketimbang sensor optik karena ultrasonik mengandalkan teknologi gelombang suara, dimana sensor itu bergantung pada cahaya.

Selain lebih lambat, sensor ultrasonik juga kurang aman seperti yang ditunjukkan pada masalah yang ditemukan pasangan Inggris kemarin. Diketahui sensor pada Galaxy S10 mampu ditipu untuk membuka kunci smartphone bahkan dengan sidik jari siapa pun. Ternyata yang memungkinkan hal itu akibat dari pelindung layar berbasis kaca yang menggunakan perekat cair.

Samsung kini merilis pernyataan yang menjelaskan terjadinya masalah tersebut. Berikut pernyataan resmi Samsung:

"Masalah ini melibatkan perangkat pengunci sensor sidik jari ultrasonik setelah mengenali pola tiga dimensi yang muncul pada pelindung layar silikon tertentu sebagai sidik jari pengguna. Untuk mencegah masalah lebih lanjut, kami menyarankan pengguna Galaxy Note 10, Note 10 Plus, dan S10, S10 Plus, S10 5G yang menggunakan pelindung layar tersebut untuk melepasnya, guna memastikan pemindai sidik jari yang optimal, jangan gunakan pelindung itu hingga perangkat Anda diperbarui dengan tambalan software."

"Pembaruan software rencananya akan dirilis paling cepat minggu depan, dan setelah diperbarui, pastikan untuk memindai sidik jari Anda secara menyeluruh, sehingga semua bagian dari sidik jari Anda, termasuk pusat dan sudutnya telah dipindai sepenuhnya."

Pernyataan resmi Samsung ini memberikan kita sedikit penjelasan dan menganjurkan pengguna untuk tidak memakai pelindung layar non-plastik. Perusahaan pun menyarankan pengguna yang terdampak untuk menghapus sidik jari mereka yang sudah didaftarkan, kemudian memindai ulang setelah perbaikan perangkat dirilis.

Masalah yang menyebabkan pemindai sidik jadi flagship Samsung itu disebabkan oleh silikon dan kaca pelindung layar tertentu yang memiliki pola tiga dimensi. Setiap sidik jari meninggalkan pola unik yang bergantung pada garis dan pori-pori jari. 

Sensor menggunakan gelombang ultrasonik untuk membaca garis dan pori-pori sidik jari kemudian mencocokkannya dengan yang tersimpan pada perangkat untuk membuka akses. Karena adanya lapisan silikon, gelombang suara yang dipancarkan dari garis jari pun tidak tertangkap dengan benar. 

Alih-alih memindai sidik jari, sensor justru membaca pola pada pelindung layar. Oleh karenanya seseorang bisa membuka kunci perangkat hanya dengan menekan area pemindai sidik jari, karena pola yang dihasilkan pelindung layar tidak akan berubah terlepas dari jari siapa yang digunakan.

Share
×
tekid
back to top