Peneliti kembangkan sistem VR dengan haptic cukup nyata

Selama bertahun-tahun para peneliti telah berusaha untuk menghadirkan pengalaman timbal balik (haptic) yang lebih baik ke dalam pengalaman virtual reality (VR). Telah banyak serangkaian perlengkapan haptic dari perusahaan seperti bHaptics dan Tesla, sepatu VR, sarung tangan, dan masih banyak lagi.

Dilansir dari Engadget (22/4), tim peneliti dari Carnegie Mellon University sudah siap untuk memperkenalkan pendekatan baru. Perangkat wearable mereka dapat menghubungkan tangan pengguna ke pundak mereka melalui kabel pegas. Para peneliti tersebut mengklaim bahwa produknya yang diberi nama Wireality dapat mensimulasikan objek dalam VR dengan baik.

Perangkat ini dikenakan di pundak pengguna, dan kabel pegas terpasang di setiap ujung jari dan beberapa titik di tangan. Mekanisme di dalam Wireality dapat terkunci untuk menciptakan sensasi resistensi, dan desain tersebut memanfaatkan massa tubuh bagian atas pengguna untuk mensimulasikan bobot benda. Wireality dapat mensimulasikan permukaan VR yang datar dan melengkung, seperti dinding dan pagar, seperti aslinya. Ini juga dapat memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan layar sentuh.

Di dalam sebuah makalah, tim peneliti menjelaskan desain yang mereka buat dan bagaimana caranya menjadikan perangkat Wireality berbobot ringan, berdaya rendah, dan berbiaya terjangkau. Mereka yakin bahwa perangkat itu dapat dihargai kurang dari USD50 (Rp800 ribu) dalam volume produksi. Meski purwarupanya memiliki bobot hingga 273 gram, hanya 11 gram bobot perangkat yang ada di tangan. Ini menjadikannya lebih ringan dari pada kontroler HTC Vive yang berbobot 203 gram.