MIT kembangkan AI yang bisa bahasa gaul

Ketika belajar bahasa, biasanya sistem artificial intelligence (AI) menggunakan anotasi yang menggambarkan cara kerja kata. Tetapi cara tersebut tidak terlalu praktis dalam sebagian besar kasus. Sistem tersebut juga sering membutuhkan banyak waktu untuk belajar dan masih terlihat tidak alami.

Dilansir dari Engadget (1/11), para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah mengembangkan sistem AI yang meniru proses belajar anak-anak dengan mengamati adegan dan membuat interaksi.

AI tersebut mempelajari video teks dan belajar menghubungkan kata-kata dengan objek serta tindakan dengan menentukan akurasi deskripsi. Cara belajarnya seperti anak kecil yang mempelajari bahasa. Ia mampu memilih ekspresi yang paling mewakili apa yang sedang terjadi.

Awalnya AI ini mempelajari berbagi makna dan ide secara minim mengenai apa yang dilihatnya, sistem tersebut secara bertahap akan mengurangi kesalahan. Cara pendekatannya fleksibel, karena sistem sedang mengamati lingkungannya. Ia dapat belajar berdasarkan bagaimana orang-orang berbicara dengan benar, bukan sekadar mempelajari bahasa formal.

MIT membayangkan, robot yang bisa beradaptasi dengan kebiasaan bahasa jargon atau bisa dibilang bahasa gaul yang ia tangkap di sekitarnya. Bahkan ia mampu memahami fragmen kalimat dan tanda-tanda dialog informal lainnya.

Metode belajar seperti anak-anak ini diklaim dapat memepercepat proses pembelajaran dan menjadikan AI dapat menangani bahasa asing yang belum tentu bisa dipelajari AI lainnya. Pendekatan ini bisa dibilang dapat menghasilkan lebih banyak robot pintar. Bahkan dapat membantu memahami bagaimana anak-anak belajar tentang dunia. Pada tahap ini, tantangan utamanya adalah mengajarkan robot cara belajar melalui interaksi, bukan cuma melihat saja.