Kain ini bisa sesuaikan suhu tubuh
Ketika kulit sedang berkeringat, benang pada kain mulai melengkung untuk menghindari kelembapan. Sebaliknya, ketika kulit kedinginan konfigurasi semula agar lebih terasa hangat.
Para peneliti dari University of Maryland mengembangkan jenis kain baru yang sangat unik dan benar-benar mampu berubah tergantung pada suhu tubuh pengguna. Dilansir dari BGR (10/2), secara aktif mengelola jumlah radiasi inframerah yang melewatinya. Kain ini diklaim mampu melakukan hal yang luar biasa berkat untaian berlapis logam yang bereaksi terhadap jumlah panas.
Helaian kain terdiri dari dua jenis bahan berbeda. Kabarnya bahan kain ini tidak akan ditemukan di alam bebas. Salah satu bahan ulir menyerap kelembapan, sedangkan yang lain melepaskannya. Ini mungkin terdengar seperti ide yang tidak masuk akal. Tetapi sebenarnya memberi kain beberapa sifat yang sangat unik.
Ketika kulit sedang berkeringat, benang pada kain mulai melengkung untuk menghindari kelembapan. Saat helai berubah bentuk, ini memungkinkan lebih banyak panas melewati lapisan kain sembari mengubah sifat-sifat pelapis itu sendiri. Metode ini mendorong keluarnya radiasi inframerah dan dengan cepat mendinginkan kulit. Sebaliknya, ketika kulit kedinginan konfigurasi semula agar lebih terasa hangat.
“Tubuh manusia adalah radiator yang sempurna. Ia dapat mengeluarkan panas yang cepat. Sepanjang sejarah, satu-satunya cara untuk mengatur radiator adalah melepas pakaian atau mengganti pakaian. Tetapi bahan ini adalah regulator dua arah yang baik,” kata Co-Author, Min Ouyang.
Masih perlu beberapa waktu lagi sebelum kain semacam itu diproduksi secara massal. Namun penelitian ini menunjukkan banyak harapan. Mungkin tidak terlalu lama sebelum pakaian kita dapat memantau kenyamanan kita tanpa kita perlu melakukan sesuatu.
