Tim dokter di Tiongkok berhasil transplantasi ginjal babi ke manusia
Para dokter di Rumah Sakit Xijing, yang dipimpin oleh Profesor Qin Weijun dan Profesor Dou Kefeng, berhasil melakukan transplantasi ginjal babi ke manusia.

Sebuah prestasi medis yang luar biasa telah dicapai di Tiongkok. Para dokter di Rumah Sakit Xijing, yang dipimpin oleh Profesor Qin Weijun dan Profesor Dou Kefeng, berhasil melakukan transplantasi ginjal babi ke manusia yang pertama kali dilakukan di negara tersebut dengan penyuntingan multigen pada penerima yang otaknya sudah mati.
Dilansir dari Gizmochina (6/4), operasi bersejarah ini dilakukan pada tanggal 25 Maret, setelah dilakukannya transplantasi hati babi ke manusia yang pertama di dunia pada awal bulan ini.
Transplantasi yang berhasil tersebut memberikan harapan besar bagi pasien yang menderita penyakit ginjal stadium akhir, suatu kondisi di mana ginjal gagal total. Tantangan utama bagi pasien-pasien ini adalah kurangnya ketersediaan organ untuk transplantasi. Namun, kemajuan dalam penyuntingan gen dan imunologi telah membuka pintu bagi xenotransplantasi – menggunakan organ dari hewan – sebagai solusi potensial.
Operasi penting ini melibatkan upaya tim dari 21 departemen rumah sakit, termasuk urologi, bedah hepatobilier, dan anestesiologi. Babi donor, yang disediakan oleh Chengdu Clonorgan Biotechnology Co Ltd, menjalani modifikasi genetik untuk meminimalkan risiko penolakan organ oleh penerimanya. Keluarga penerima, setelah dipastikan mengalami kematian otak, setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, sehingga berkontribusi terhadap kemajuan ilmu kedokteran.
- Apakah golongan darah kamu berisiko tinggi memicu stroke? Ini kata penelitian
- Ledakan di Siberia akibat perubahan iklim, munculkan kawah raksasa
- Pakar biologi peringatkan risiko mutasi drastis bagi manusia yang tinggal di Mars
- Penelitian: Gempa bumi dapat pengaruhi kesehatan hormonal dan siklus menstruasi wanita
Ginjal babi yang ditransplantasikan berfungsi normal selama sembilan hari dan berhasil menghasilkan urin. Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam penelitian xenotransplantasi, yang membuka jalan bagi penerapan klinis di masa depan dan menawarkan harapan baru bagi banyak pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir.
Profesor Dou Kefeng, salah satu ahli bedah terkemuka, menekankan potensi xenotransplantasi dalam mengatasi kekurangan organ donor. Teknologi ini berpotensi menyelamatkan banyak nyawa dengan secara signifikan mengurangi waktu tunggu atau memperpanjang masa hidup pasien yang menunggu transplantasi organ.