AI ini bisa deteksi kebakaran hutan agar tidak menyebar
California menerapkan AI untuk mendeteksi kebakaran hutan sebelum mulai menyebar. Ini telah memadamkan setidaknya satu potensi kebakaran hutan.

Kecerdasan buatan (AI) dan perubahan iklim mewakili dua cara manusia dapat merusak kehidupan seperti yang kita ketahui di Bumi, tetapi AI juga dapat membantu konsekuensi perubahan iklim. Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire) mengungkapkan program baru yang menggunakan AI untuk mendeteksi kebakaran hutan.
Dibuat dalam kemitraan dengan University of California San Diego, program Alert California AI mengambil feed dari 1.032 kamera berputar 360 derajat dan menggunakan AI untuk "mengidentifikasi ketidaknormalan dalam feed kamera." Kemudian memberi tahu layanan darurat dan otoritas lain untuk memeriksa apakah potensi kobaran api memerlukan tanggapan.
Diluncurkan pada bulan Juli, program tersebut telah memadamkan setidaknya satu potensi kebakaran hutan. Dilansir dari Engadget (14/8), sebuah kamera dilaporkan merekam api yang menyala pada pukul 3 pagi di Hutan Nasional Cleveland yang terpencil di sebelah timur San Diego. AI melihat kebakaran tersebut dan memberi tahu seorang kapten pemadam kebakaran "yang memanggil sekitar 60 petugas pemadam kebakaran termasuk tujuh mesin, dua buldoser, dua tanker air, dan dua kru tangan." Cal Fire mengatakan api padam dalam waktu 45 menit.
Situs web teknologi Alert California mengatakan bahwa metode itu menggunakan pemindaian LiDAR yang diambil dari pesawat terbang dan drone untuk membuat "informasi tiga dimensi yang sama persisnya tentang permukaan yang dipindai." Ini menggabungkannya dengan ciri-ciri fisik spesies pohon untuk mempelajari lebih lanjut tentang biomassa hutan California dan kandungan karbon. Cal Fire mengatakan model machine learning (ML) memanfaatkan petabyte data dari kamera untuk membedakan antara asap dan partikel udara lainnya.
Sistem ini dikembangkan oleh para insinyur UCSD menggunakan AI dari perusahaan DigitalPath yang berbasis di California. Cal Fire telah menginvestasikan lebih dari USD20 juta dalam program ini selama empat tahun terakhir dan menjanjikan tambahan USD3.516.000 dalam waktu dekat.
“Kami berada dalam iklim ekstrim sekarang. Jadi kami memberi mereka data, karena masalah ini lebih besar dari kita semua,” kata Neal Driscoll, profesor geologi dan geofisika di UCSD yang bertindak sebagai peneliti utama program tersebut, sebagaimana dilansir dari Engadget. “Kita perlu menggunakan teknologi untuk membantu mengubah alam, meskipun sedikit.” Namun, Driscoll menambahkan bahwa ukuran sampel saat ini terlalu kecil untuk menentukan keefektifan program secara keseluruhan.