Warga Inggris harus selfie sebelum nonton porno

Pemerintah Inggris resmi memberlakukan aturan verifikasi umur untuk semua situs pornografi online mulai Jumat lalu, mengharuskan pengguna melakukan selfie atau menunjukkan KTP asli sebelum mengakses konten dewasa. Kebijakan ini merupakan bagian dari Online Safety Act yang bertujuan melindungi anak-anak dari paparan konten pornografi di internet, sebagaimana dilansir dari Engadget.

Ofcom, badan regulasi media Inggris, menawarkan beberapa metode verifikasi umur yang dapat diterapkan situs web, termasuk pengecekan kartu kredit, pencocokan foto ID, dan estimasi umur melalui selfie. Situs pornografi populer seperti PornHub dan platform media sosial seperti Reddit dan Bluesky telah menyetujui regulasi baru ini dan mengimplementasikan sistem verifikasi sesuai ketentuan Online Safety Act.

Meski demikian, pengguna internet yang cerdas sudah mulai mencari cara menghindari pemeriksaan umur dengan menggunakan VPN, foto ID palsu buatan ChatGPT, atau selfie karakter video game berkualitas tinggi. Namun, undang-undang baru Inggris juga melarang situs web mempromosikan VPN yang dapat memotong verifikasi umur,eriusan pemerintah dalam menegakkan aturan ini.

Untuk memastikan Online Safety Act berjalan efektif, Ofcom akan mengenakan denda kepada perusahaan yang melanggar aturan hingga £18 juta atau 10 persen dari pendapatan global mereka. Sanksi yang cukup berat ini menunjukkan komitmen pemerintah Inggris dalam melindungi anak-anak dari akses tidak terkontrol ke konten pornografi online.

Kebijakan ini menimbulkan perdebatan tentang privasi dan kebebasan internet. Kritikus berpendapat bahwa verifikasi umur dapat membahayakan privasi pengguna dan menciptakan risiko kebocoran data sensitif. Di sisi lain, pendukung kebijakan melihat ini sebagai langkah penting melindungi anak-anak dari dampak negatif pornografi yang mudah diakses.

Implementasi aturan verifikasi umur ini menjadikan Inggris salah satu negara pertama yang menerapkan kontrol akses ketat terhadap konten pornografi online. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi eksposur anak-anak terhadap konten dewasa sambil tetap memungkinkan akses legal bagi orang dewasa yang memenuhi syarat.